11.Terungkap

61 51 12
                                    

Setelah itu, Nala sudah siap untuk berangkat pergi ke sekolah ia berangkat bersama ayahnya. Ketika di perjalanan Nala melihat seorang laki laki yang nampak tidak asing baginya, dan Nala pun tidak terlalu peduli dan dia hanya fokus untuk sekolah. Setibanya di sekolah dia di sambut seperti biasa oleh teman temannya, lalu Daniel hanya tersenyum mulai lah sikap canggung untuk keduanya. Nala pun tidak memperdulikannya karena dia memang seharusnya fokus akan pendidikan dulu.

"Sepertinya tadi aku melihat laki laki, tetapi dia itu nampak tidak asing seperti kita itu pernah bertemu sebelumnya," kata Nala dengan pikiran yang kebingungan.

"Siapa ya? Apa jangan jangan ini mistery yang harus kita pecahkan? Sepertinya kita berangkat ke Hutan itu merupakan kesalahan deh," balas Aditya

Ya, iyalah kesalahan kalo kalian gak ke Hutan mana ada konflik yang memuncak, Wkwk.

"Aku yakin pasti dia itu seseorang yang memperhatikan kita dari jauh, sepertinya orang itu ingin memberi tahu sesuatu," kata Jesi.

Singkat cerita bel masuk berbunyi, dan bel pengumuman pulang juga berbuyni karena kelas 3 akan mengadakan perpisahan. Akhirnya merekapun menjadi penggantinya yakni menjadi kelas 3.

Setelah itu, mereka pun pulang tiba tiba mereka di kejutkan dengan kejadian orang yang tertabrak mobil. Sampai sampi kaki tanganya terpisah dari tubuhnya, sontak mereka terkejut lalu polisi segera datang dan ambulan pun datang, alhasil ketika ia ingin dibawa ke rumah sakit korban meninggal di tempat. Setelah itu, ketika mereka berjalan di kejutkan dari belakang. Sontak merekapun menoleh dan dia adalah Syam Dimas, lalu Dimas pun mengajak mereka ke suatu tempat untuk membicarakan tentang pak Samosir.

"Ohh ternyata orang yang selalu aku lihat itu kamu," kata Nala.

"Iya itu aku," Terpaksa Dimas berbohong.

"Kamu mau bicara apa? Kamu jauh jauh dari hutan ke sini, lalu pak Samosir kemana?" Banyak sekali pertanyaan dari Jesi.

"Sebenarnya aku ingin berpesan kepada kalian, kalian itu dalam bahaya dan kalian harus hati hati. Mungkin aku juga akan tinggal di sini, bersama keluarga nya pak Samosir."  Dimas yang berbicara dengan penuh arti.

"Baik kita akan lebih berhati hati,"

"Sebenarnya pak Samosir itu sudah meninggal, setelah beberapa minggu kalian pulang dari hutan," kata Dimas.

"K-kenpa?" Sontak mereka terkejut.

"Beliau di jemput oleh istrinya, karena perjanjian sudah di selesaikan. Akhirnya pak Samosir meninggal dan aku tidak sadar tiba tiba tiba aku sudah ada di rumah pak Samosir, asalkan kalian tahu aku Dimas hanya bisa dilihat oleh kalian saja!"

"Berarti jika kamu berada di rumah pak Samosir, kamu itu pak Samosir?"

"YA!"

"Aku ingin menceritakan kejadian aku deh, jadi gini ya. Akhir akhir ini aku setiap malam ada saja terror dari yang mengganggu, lalu boneka yang menyeramkan. Apa itu jangan jangan setan yang pernah merasuki aku?" Kata Nala.

"Iya, itu dia. Dia menginginkan beberapa di antara kalian ada yang tewas!" Setelah itu Dimas pamit untuk pulang.

Setelah mereka ingin pulang tiba tiba ponsel nya berbunyi menandakan ada pesan dari grup WhatsApp. Pesan itu berisi tentang, pengajakan para siswa siswi yang ingin mengikuti perpisahan kelas 3. Dan itu tidak di wajibkan bagi kelas 1 dan 2, tetapi jika minat boleh boleh saja.

"Gua tertarik nih, dengan ajakan perpisahan ini ikutan ah," Dengan cepat Daniel pun nge-List namanya untuk daftar.

Lalu di susul oleh Aditya dan Varel, lalu Vito hanya menyimaknya dan ditanya oleh Daniel.

"Kenapa lu gak mau ikut?"

"Hati kecil ku berkata ingin ikuttt!! Cepet list nama gua Nil," Dengan cepat mereka pun mengisi nya dan mempersetujuinya.

Perpisahan ini akan di adakan 2 minggu lagi, dan teman teman perempuan tidak mengisi list nya.

Setelah itu mereka pun pulang.

Dan malam ini Nala dan Jesi tertidur pulas tidak seperti biasanya sering di ganggu oleh makhluk ghaib, lalu keesokan harinya mereka mengadakan acara main main ke rumah Vito.  

Akhirnya mereka sampai di rumah Vito.

Vito merasa kesepian karena Ibu dan ayahnya sedang pergi ke luar negeri selama 1 minggu untuk urusan pekerjaannya, sedangkan kakak laki lakinya sibuk di luar kota dengan bisnisnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vito merasa kesepian karena Ibu dan ayahnya sedang pergi ke luar negeri selama 1 minggu untuk urusan pekerjaannya, sedangkan kakak laki lakinya sibuk di luar kota dengan bisnisnya.

Di rumah Vito mereka bermain mengobrol dan bersuka ria, nampak tidak ada beban atau masalah. Dan seketika hening, lalu Daniel memecahkan keheningannya.

"Sebenarnya ada yang aku mau omongin ke Nala, tapi gapapa kan kalo aku ngomong gini kamu itu mengandung unsur Kalsium-Nitrogen-Talium-Kalium,"

Jesi yang mengetahui hal itu tertawa terbahak bahak, dan Daniel tersenyum malu dengan pipi merahnya. Nala pun yang mengetahui akan hal itu hanya berkata "Terimakasih, karena pernah ada," dengan singkat Daniel hanya berkata "Sama sama,"

"Aku juga mau nanya dong, aku menurut mu handsome ga San?" Kata Varel.

"Jawabannya Nomor atom yang ke 31,"

"Ga?"

"Iya Ga, bohong:')

Suasana semakin menjadi lebih ramai dan menyenangkan. Varel yang tidak menyadarinya hanya terkejut kenapa dia bisa berbicara seperti itu yang sudah lama ia pendam. Akhirnya Wulan saudaranya itu tertawa dengan suara yang senang.

Lalu mereka melanjutkan untuk makan makanan ringan yang sudah di sediakan, karena mulai bosan mereka pergi ke halaman belakang rumah Vito untuk berenang dan bermain basket, tim putri bermain basket dan tim putra berenang. Karena tim putri tidak membawa baju kering jika mereka berenang. Setelah beberapa lama, hari mulai sore dan mereka pun pulang dan di antar oleh supir nya Vito.

Dan Daniel, Varel, Aditya tidak pulang karena mereka ingin menginap di rumah Vito.

Baru bisa update:')

Kutukan [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang