Chapter 49

6 2 5
                                    

Chapter 49

Empat bulan kemudian acara pernihakan Martin dan Anggel, kakak dari Vito dan Jesi akan meresmikan hubungannya ke jenjang lebih serius yaitu ke pernihakan sahabat mereka sudah masuk dalam daftar undangan, dan sahabat Jesi pun datang kecuali Wulan dan Aditya karena mereka berdua sedang di luar negeri. Meski mereka tidak di Indonesia komunikasi mereka masih terus berjalan dengan lancar.

Kedua mempelai sudah tiba di tempat resepsi pernikahan, Martin dan Anggel merayakan acara pernihakan di sebuah puncak hutan vinus karena konsep yang mereka inginkan ialah sebuah tumbuh-tumbuhan sudah jelas ingin berhubungan dengan alam.

Tidak lama dari itu, Martin sudah mengucapkan ijab kabul nya dengan lantang dalam satu kali napas dan tidak ada kata ulang, semua saksi sudah berkata "SAH" dan "Alhamdulilah"

Tamu pun sudah mulai berdatangan, dan saat ini Vito dan Jesi sudah resmi menjadi saudaraan. Daniel dan Nala datang begitu kompak mereka berdua memakai baju yang sama, Nala menggunakan gaun berwarna putih dan Daniel menggunakan kemeja putih dan celana hitam.

"Wah-wah, kok aku lebih iri sama pasangan ini ya dari pada sama pengantinnya," ucap Vito.

"Hahaha dasar," ucap Nala.

"Cie sodaraan,"

"Cie kembaran bajunya,"

"Idih malah jadi cie-cie an apaan deh,"

"Ayo Nala, Daniel kalian makan dulu ayo." ajak Jesi.

Pada saat mereka sedang makan tiba-tiba saja ada seorang perempuan yang datang membuat mereka terheran-heran.

"Hai Vito apa kabar?"

Seketika Vito melirik, "Hah Viona?"

"Hai semuanya?"

"Oh Hai," ucap singkat Nala.

"Eh ini Daniel yang dulu di rawat di rumah sakit di Singapura yah?"

"Iya aku, hai Viona."

"Kok kamu bisa datang ke sini?"

"Eh kamu lupa atau bagaimana? Orang tua kitakan sahabatan, otomatis ayah kamu memberi tahukan ayah aku jika Kak Martin menikah. Makanya aku datang ke sini, sambil membersihkan makam kuburan mama aku."

"Ohh gitu yah,"

"Hai Viona, aku Jesi salam kenal."

"Ah aku tahu, Jesi yang dulunya di taksir sama Vito yah? Untung saja Jesi cuek sama Vito jadi Vito tidak pacaran sama kamu, dan Vito merasa aku tetap jadi orang yang terbaiknya." ucap Viona.

"Eh mulut kamu jaga yah!" ucap Nala kesal.

"Eh maaf, aku lancang."

"Kamu bukan hanya lancang, kamu itu udah lancang, udah gak sopan sama orang yang lebih tua, dan kamu itu kaya yang gak punya malu loh." ucap Nala.

"Aduh begitu jeleknya aku di mata orang yang benci sama aku yah, padahal kita baru aja ketemu eh udah gak akur."

"Siapa lagian yang mau akur sama lo," sinis Nala.

"Udah eh Nala, malu. Jangan gitu ah, gak baik." ucap Daniel.

Sikap Nala emang seperti itu, dia tidak tahan jika sahabat atau orang terdekatnya di rendahkan atau di ledek. Dengan cepat Nala akan turun tangan, apalagi Jesi itu sahabat akrab Nala.

"Jes maafin aku yah, jika omongan aku lancang sama kamu." ucap Viona.

"Gak apa-apa, ko."

"Maafin aku ya Nala, aku gak sopan."

Kutukan [Tamat]Where stories live. Discover now