Chapter 27. Komunikasi dengan Dia??

15 6 13
                                    

Akhirnya mereka sudah selesai makan malam, lalu Daniel yang akan membayarnya.

"Hai, totalnya berapa ya untuk kami yang ber tujuh?"

"Oh mas sebentar ya, biar saya hitung dulu. Silahkan duduk saja nanti saya akan ke meja mas."

"Jangan panggil aku mas, karena kamu bukan istriku," ucap percaya diri Daniel.

"Maaf mas, bukan seperti itu maksud saya. Dan saya juga tidak mau mempunyai suami 2, karena saya sudah menikah."

Jlebb.. malu Daniel. Akhirnya Daniel langsung saja pergi ke meja, duduk bersama teman-temannya.

"Kamu ngobrol apa, sama mba-mba pelayan tadi?"

"Ah engga, dia cuman menyuruhku duduk manis saja dan nanti dia akan kemari untuk memberikan total makanan tadi," ucap bohong.

"Pembohong." lontar Nala.

"Kamu kan, gamau di bilang mas kepedean banget si kamu,"

"Ha ha ha, wajarlah Daniel. Nala pasti cemburu buta sama kamu ha ha ha," ucap enteng Vito.

5 menit kemudian pelayang tersebut datang, dan menghampiri Daniel untuk memberikan jumlah totalnya.

"Om, ini total yang harus di bayar sebesar Rp. 2.352.000.-

Seketika mata Daniel melirik tidak sangka kepada pelayan tersebut karena dia sebut 'Om' akhirnya langsung saja Daniel memberikan uang cash sebesar Rp. 2.400.000.- tanpa memberikan komentar apa-apa dan tidak meminta kembaliannya. Lalu pelayan tersebut berkata.

"Terimakasih tuan," ucap pelayan tersebut.

"Sama-sama, ha ha ha." ucapnya kesal.

"Maafkan aku, aku bingung harus memanggilmu apa,"

"Sayang. Sayang juga gapapa!"

Seketika wajah Nala memerah. Karena, cemburu namun Nala tidak melihatkan hal itu kepada siapapun.

Pada malam hari tepatnya pukul 11.00 Malam, di puncak itu sangat ramai orang-orang di sana masih bermain. Sedangkan teman-teman Daniel, bermain musik dan membakar makanan untuk mereka semua cicipi.

Karena hari mulai gelap, semua orang di suruh untuk beristirahat dan dan jangan sekali-kali keluar dari tenda. Karena itu sudah menjadi tradisi wisata puncak ini. Dengan begitu mereka semua masuk tendanya masing-masing.

Tiba-tiba saja Nala dan Jesica ingin buang air kecil, mau tidak mau Nala dan Jesica keluar dari tenda tersebut. Dengan begitu, Nala dan Jesica sudah menemukan WC dan akhirnya mereka buang air kecil di tempat yang berbeda. Karena Santy dan Wulan penasaran akhirnya mereka keluar untuk menemui mereka berdua.

Pada saat Nala dan Jesica sudah selesai akhirnya mereka kembali lagi ke tenda. Namun pada saat mereka kembali ke tenda Santy dan Wulan sudah tidak ada di tenda. Akhirnya mereka mencari Santy dan Wulan.

"Nal, kenapa Santy dan Wulan tidak ada di mari?"

"Mungkin dia mencari kita, namun kemana dia?" tanya Nala.

Tiba-tiba Daniel datang lalu menghampiri Nala dan Jesica.

"Kalian berdua sedang apa?" tanya Daniel.

"Aku sama Nala sedang mencari Santy dan Wulan,"

"Yaudah, sebaiknya kita sama-sama saja mencari mereka berdua,"

Sudah 2 jam mereka mencari Santy dan Wulan namun tak kunjung bertemu. Akhirnya mereka memutuskan untuk mencari agar lebih jauh lagi dan lebih dalam lagi. Semakin mereka mencari lebih jauh, semakin ingin sekali mereka terus berjalan. Hampir saja mereka kehilangan arah jika tidak ada yang menyadarkan.

Kutukan [Tamat]Where stories live. Discover now