56. Masakan Legend Laura

9.9K 961 1.2K
                                    

Hallo para readers yang budiman, gimana kabarnya? Udah ada yang kangen update-an Anggit?

Absen domisi dulu deh, kalian dari kota mana nii?

Oke, happy reading, minta komen di setiap part boleh?

***
Si Jamet kesayangan

***Si Jamet kesayangan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Laura Almaheera

Abi mengendarai motornya seperti orang kesetanan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Abi mengendarai motornya seperti orang kesetanan. Perasaan panik mulai menjalar. Dalam hati dia berguman semoga adiknya baik-baik saja.

Setelah sampai di apartemen , Abi berlari sekencang mungkin. Kakinya relfek menendang pintu itu hingga nyaris rusak

Brakkk

"Nggak pake ngancurin pintu kali Bi," ujar Anggit dengan nada dingin.

Kedua mata Abi membulat sempurna melihat keadaan Anggit saat ini. Cowok itu terduduk di kursi sambil berusaha mengeluarkan potongan beling dari lengannya. Melihat raut Anggit yang begitu santai membuat Abi tak habis pikir. Padahal cowok itu berlumuran darah sekarang.

"Lo nggak papa Nggit?"

"Nggak papa gue, sehat wal afiat," sahut Anggit ketus, jelas-jelas Anggit sedang tidak baik-baik saja. Membuat Abi menyadari pertanyaan bodohnya.

"Kita kerumah sakit sekarang."

Abi berusaha membopong tubuh Anggit. Namun hal itu sia sia mengingat Anggit bahkan tidak sanggup berdiri.

"Lo kuat nggak kalau gue bonceng pake motor?"

Anggit mengendikan bahunya, entahlah.

"Nggak nggak, gue nggak mau ambil resiko." Abi segera mengambil ponselnya. Dia tidak bisa membawa Anggit kerumah sakit dengan motor.

"Rangga, gue butuh mobil lo."

"Hah? Buat apa Bi?"

"Anggit babak belur dan harus ke rumah sakit secepatnya. Buruan kesini gue gamau adek gue pingsan di apartemen lo."

FlycatcherWhere stories live. Discover now