47. Putus?

14.6K 1.5K 760
                                    

I'm sorry if i say i need you
But i don't care, i'm not scared of love
Cause when i'm not with you i'm weaker.
Is that so wrong?
Is it so wrong?
That you make me strong.
....
Strong - One Direction

Hargai author dengan vote dan komen guys, love you.

Laura meneguk kaleng soda ditangannya. Terhitung sudah hampir tiga hari sejak pertemuan terakhirnya dengan Anggit. Tapi sampai sekarang masih belum ada kabar dari cowok itu. Sifat Anggit memang susah dirubah. Tapi setidaknya dia tahu Anggit baik-baik saja. Itu yang dikatakan tante mertua nya melalui pesan. Iya, Laura terpaksa menghubungi Ibu Anggit karena pesannya tak pernah dibalas oleh anaknya.

"Eits, bagi duaaa." Nathan yang duduk disamping Laura langsung merebut kaleng soda miliknya. Mereka sedang berkumpul di markas saat ini.

"Ambil aja," ujar Laura dengan raut lesu.

"Napa lo? Kok tiba-tiba diem kayak kesambet setan bisu," tanya Nathan khawatir.

"Tau, kaya Roman kalau abis ditagih utang," Rizal ikut menimpali.

"Kok gue lagi yang kena? Lo punya dendam kesumat apa sama gue sih Zal? Sharelock gelud kita!" ujar Roman tak terima.

"Ngapain sharelock, kita kan satu tempat cuk," sahut Rizal.

"Diem atau gue mutilasi lo berdua." Laura Roman dan Rizal secara bergantian.

"Hati-hati, jiwa psikolog nya Laura keluar tuh," celetuk Abi yang sedang bermain ps disana.

"Psikopat tolol." Laura kemudian melempar kaleng kosong yang tadi diminumnya ke arah Abi. Hingga mengenai punggungnya dan membuat Abi meruntuk kesal.

"Sakit bangsat!" umpat Abi.

"Adek lo gimana kabarnya? Di Singapura nggak ada kuota ya?" tanya Laura pada Abi.

Abi tersenyum miring kemudian berbalik menatap Laura. "Ada kok, semalem dia abis telfonan sama gue."

"Serius?" tanya Laura bingung. Rautnya berubah menjadi marah. Iya, Anggit saja tidak membalas pesannya tapi bisa telfonan dengan Abi? Ini tidak adil.

"Serius lah."

"Dia nanyain gue nggak?" tanya Laura lagi. Ngarep banget mbak?

Abi menggeleng. "Kagak tuh, dia nggak bahas lo sama sekali. Dia cuma bahas betapa kangennya dia sama gue. Malahan dia jadi keseringan ngaca saking kangennya."

"Sialan," guman Laura pelan. Gadis kemudian beranjak dari tempatnya.

"Mau kemana?" tanya Abi.

"Pulang."

Abi hanya tersenyum sekilas lalu berkata, "Kalau ada semut jangan ditabrak!"

"Berisik setan!" teriak Laura dari luar markas.

"Serius lo telfonan sama Anggit?" bisik Roman. Pasalnya raut Abi sedaritadi mencurigakan.

"Kagak, gue cuma ngibulin Laura. Biar hareudang hareudang hareudang ... Panas panas panas," ujar Abi sembari terkekeh.

***

Laura memasuki kamarnya kemudian membanting pintu keras. Gadis itu benar-benar merasa terhina. Berani-beraninya Anggit menghubungi Abi tapi tidak membalas pesannya.

FlycatcherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang