Bab 28: Afrin dan Afron

31 23 15
                                    

________________________
Bab 28: Afrin dan Afron.
________________________

Ferdian dan Afron hampir sampai ke Lubang Sihir. Tapi di perjalanan, mereka bertemu penguasa troll tertinggi. Ia mengamuk saat melihat dua troll itu membawa seorang manusia. Ia kelaparan dan tingkahnya seperti hewan buas.

Grus. Grus. Grus.

Penguasa troll itu memukul dua troll yang membawa Ferdian dan Afron. Kedua troll itu tersungkur ke tanah bersama Ferdian dan Afron yang sama-sama terjatuh.

"CEPAT PERGI DARI SINI! KAMI AKAN MENGHALANGINYA!" Troll paling besar itu berteriak ke arah Ferdian dan Afron.

Afron pun langsung menarik pergelangan tangan Ferdian untuk lari sekuat tenaga menjauhi tempat itu.

Afron berusaha terbang, namun kekuatan sihirnya melemah, sayapnya seperti mati rasa.

"Aku tidak bisa terbang!" Afron panik.

Ferdian terkejut mendengar ucapan Afron. Tapi, ia tetap menarik kaum Dryad itu untuk lari menjauh dari kaum troll yang sedang berkelahi.

Mereka berdua berlari mengikuti sihir Fano yang sangat kuat. Namun, Afron sudah tidak tahan lagi untuk berlari. Wajahnya pucat dan sayap kecil itu mulai lemas dan tidak tegak lurus.

"Ayo Afron, sebentar lagi kita sampai."

"Tidak, kamu pergi saja. Aku tidak bisa memaksakan diri lagi. Ini sudah terlalu jauh dari wilayah kaum Dryad. Aku dan Afrin bisa mati!" Afron duduk dengan lemas, pandangannya mulai samar.

Ferdian bingung harus berbuat seperti apa, ia tidak tega meninggalkan Afron sendirian. Tapi, ia harus menemukan Felix.

"Afron, maafkan aku. Aku harus pergi mencari Felix," Afron menganggukkan kepala mendengar ucapan Ferdian.

Ferdian berlari mengikuti sihir keunguan yang samar-samar menuntun ke arah kalung milik Felix.

"Sebentar lagi, ayah akan menemukan kamu."

*****

Di wilayah kaum Dryad. Afrin tengah menyalurkan semua energinya untuk dua Pohon Oak sekaligus. Ia tidak ingin Pohon Oak adiknya mati karena keluar dari wilayahnya, ia pun tidak akan membiarkan Pohon Oak utama mati, karena itu tanggung jawabnya sebagai ratu.

"Demi Ferdian, aku rela mati dan memberikan seluruh energi kehidupanku!"

Afrin berjuang sekuat tenaga agar kedua Pohon Oak itu tetap hidup. Ia mengeluarkan seluruh sihirnya untuk menyalurkan energi. Beberapa kaum Dryad yang melihat perjuangan sang ratu, berusaha untuk menyalurkan bantuan mereka yang tidak sebanding dengan kekuatan Afrin.

"JANGAN MEMBANTUKU!" Afrin membentak kaum Dryad yang berusaha menolongnya.

"Ta-tapi kami tidak bisa membiarkan ratu mati!"

Afrin menatap marah ke arah kaum Dryad, "Jika aku mati, siapa penerus kaum Dryad berikutnya!"

Afrin berusaha menepis energi dari kaum Dryad yang lain. Tapi, mereka tetap bersikeras untuk membantu Afrin.

"Afron, seberapa jauh lagi kamu pergi," Afrin bergumam dengan suara kecil.

Kaum Dryad terlahir memiliki satu Pohon Oak yang menjadi energi sekaligus jiwa mereka. Semakin jauh mereka pergi, semakin hilang energi mereka. Lebih buruk lagi, Pohon Oak akan mati bersamaan dengan kaum Dryad.

Felix And The FairyWhere stories live. Discover now