Bab 31: Satu Tahun Kemudian

9 7 0
                                    

Bab 31: Satu tahun kemudian

Leader dari salah satu boy group ternama Korea turun dari atas panggung dengan visual rupawan dan mencolok diantara dua puluh dua member pria lainnya.

Wajahnya bak anime Jepang yang keluar dari dunia fantasi. Pahatan hidung mancung, kulit seputih kapas, bola mata seperti Boba Ice—minuman asal negeri ginseng. Rambutnya hitam pekat, bibir tipis dan manis yang terlihat seksi.

Semua mata tertuju kepadanya, setelah melihat penampilan laki-laki berusia dua puluh tujuh tahun itu menari, bernyanyi dan ngerap. Beberapa fans menjerit memanggil namanya dan takjub dengan visual yang jauh dari kata manusia.

"Oh My God, dia seperti peri!" teriak fans itu dengan melompat-lompat antusias saat idolanya berjalan melewati kerumunan masa.

"TEON!"

"TEON!"

"NEO GROUP!"

Suara jeritan fans mengalun indah ditelinga laki-laki bertubuh tinggi seratus tujuh puluh empat sentimeter itu. Tangannya melambai ke udara dan wajahnya tersenyum tipis ke arah juta-an manusia.

"Terima kasih, sudah menonton konser kami!" Teon berjalan mengikuti arahan para staf untuk keluar dari tempat konser.

Ia harus melanjutkan perjalanan menuju studio TV untuk melakukan wawancara atas comeback-nya group NEO GROUP yang dinaungi oleh agensi ternama di Korea.

Teon berjalan duluan diikuti dua puluh pria yang tak kalah keren dengan sang leader.

"Lewat sini," staf itu memberikan arahan kepada Teon untuk berjalan menuju area parkir.

Di area parkir, terdapat minibus putih bergambar dua puluh tiga pria tampan yang tergabung dalam NEO GROUP.

Teon berjalan menuju minibus dengan langkah kaki cepat dan lebar, karena di ujung jalan terdapat banyak paparazi yang mengincar foto mereka.

"Waaah, banyak sekali." Helios terpukau melihat paparazi yang siap berlari ke arah mereka.

Para staf ke amanan berusaha memblokade jalan dengan tubuh mereka yang tegap dan besar. Namun, mereka lengah mengawasi seorang haters berpakaian serba hitam yang tiba-tiba muncul dan mengeluarkan pisau lipat dari saku celananya.

Haters itu berada di depan Teon yang hendak masuk ke dalam minibus. Laki-laki berkulit putih itu terkejut, bola matanya membesar. Ia hendak berteriak. Tapi di belakangnya salah satu member mendorong Teon. Tubuh Teon terdorong hingga menusuk benda tajam yang diacungkan sosok misterius itu.

JLEB.

Darah bercucuran tepat di perut. Haters itu memperdalam tusukan pisaunya, hingga tembus ke punggung. Teon berusaha memberitahukan teman di belakangnya, jika ia ditusuk.

"Aaaa." Teon merasakan perutnya terkoyak dengan lebar.

Ia menggerakkan salah satu tangannya ke belakang, memberikan kode kepada member yang tadi mendorongnya.

Tapi, member yang berada dibelakang Teon malah mendorong tubuhnya hingga pisau itu benar-benar masuk ke dalam perutnya.

"Tu-Tuhan, siapa pun to-long!" Teon terbata-bata berbicara.

Haters itu pergi menjauh dari Teon dan masuk ke dalam kerumunan manusia. Sementara member yang berada dibelakangnya seperti sengaja mendorong Teon hingga kepalanya terbentur pintu minibus dengan kuat secara berkali-kali.

Teon berharap, pintu itu segera terbuka. Tapi, ia kesulitan membukanya. Entah, sang supir sengaja membuatnya mati di tengah kerumunan paparazi dan fans yang tiba-tiba berlari ke arah mereka semua.

Felix And The FairyWhere stories live. Discover now