Chapter 25

3.9K 171 6
                                    

Sofa di ruang tamu diasumsikan berbentuk 'L' dengan meja kopi kaca. Duan Jia Xu dan Sang Yan duduk berdampingan dengan jarak di antara mereka.

Sang Zhi duduk di ruang kosong itu sehingga dia berada di sebelah Duan Jia Xu.

Kali ini karena suara kamera itu, Sang Zhi bingung. Dia bahkan lupa meletakkan ponselnya. Dia menatap Duan Jia Xu dengan gugup.

Sang Yan meletakkan konsol gamenya dan mengerutkan kening. Dia bertanya : "Xiao Gui, untuk apa kau mengambil foto?"

Sang Zhi tidak tahu bagaimana dia harus menjelaskannya, dia mengangkat kepalanya perlahan.

Dia memperhatikan bahwa Duan Jia Xu tersenyum. Kemudian dia bergerak maju untuk mendekatinya. Dia mengatakan dengan penuh minat. "Em, apa kau memotretku?"

Sang Zhi mundur dan segera memegang ponselnya. "Tidak, tidak."

"Benarkah?"

"……."

"Kenapa kau memotretku?" Duan Jia Xu berkata, "Apakah karena Ge Ge tampan?"

Sang Yan mendengus saat mendengarnya. "Bisakah kau lebih tidak tahu malu?"

Dia sepertinya memikirkan sesuatu. "Apakah karena kau ingin melaporkan–"

Sang Zhi hanya berdiri tanpa menunggu kata-katanya berakhir. Dia mengatakan dengan cepat. "Aku berkata kepada temanku bahwa aku memiliki Ge Ge yang sangat tampan."

Sang Yan berhenti.

Sang Zhi tersipu dan berjalan menuju kamarnya. Dia kemudian berkata : "Tapi aku merasa malu untuk mengirim fotomu kepada mereka."

Sang Yan : "……"

Sang Zhi berlari menuju kamarnya.

Ruang tamu menjadi sunyi, suasana menjadi canggung. Keduanya memiliki ekspresi yang berbeda.

Setelah beberapa saat, Sang Yan menoleh dan menatap Duan Jia Xu. "Aku pikir dia mengambil foto untuk melapor kepada Pa Ma-ku."

Duan Jia Xu berhenti tersenyum dan berpura-pura tenang. Dia hanya mengatakan "Em."

Sang Yan memikirkan apa yang dikatakan Sang Zhi dan berusaha keras untuk mengendalikan emosinya. "Sial, ini tidak sebagus pelaporan."

"……"

Ini kesunyian lagi.

"Wow." Sang Yan tidak bisa mengendalikannya, dia tiba-tiba berdiri. "Tunggu sebentar di sini."

Detik berikutnya, Duan Jia Xu juga mengikutinya untuk menghentikannya. Dia tertawa ringan. "Bro, jangan bertengkar dengan Xiao Hai karena hal ini oke?"

Sang Yan : "….."

Duan Jia Xu : "Xiao Hai tidak masuk akal, kau tidak perlu terlalu memikirkannya."

Sang Yan menatapnya tanpa ekspresi.

"Pada usia ini Xiao Peng You (Teman kecil)." Duan Jia Xu menepuk bahunya, dia berhenti seperti sedang mengendalikan tawanya. "Memang mereka ingin memiliki harga diri, tidak bisakah kau lebih pengertian padanya?"

Harga diri.

Menjadi lebih pengertian.

"……."

Sang Yan mengerutkan kening. "Aku bisa mengerti, sialan."

_____

Sang Zhi tetap di dalam kamarnya selama beberapa menit, dia berlutut di dekat pintunya untuk menguping. Dia bisa mendengar apa yang Duan Jia Xu dan Sang Yan bicarakan dengan samar.

Secretly, Secretly ; But Unable to Hide It | Can't Hide Secretly | Hidden LoveWhere stories live. Discover now