Chapter 40

9.6K 398 37
                                    


"........"

Sang Zhi berhenti bergerak, dia mengangkat kepalanya untuk menatapnya. Pikirannya kosong, dia merasa mungkin mendapat ilusi karena mabuk tadi malam.

Mobilnya tenang, hanya ada musik yang halus.

Setelah beberapa saat, Sang Zhi mendapatkan kembali dirinya dan menjawab : "Ah?"

Duan Jia Xu melihat ke depan, Sang Zhi hanya bisa menghadap ke sampingnya (menatap sisi wajahnya).

Duan Jia Xu tersenyum dan berkata dengan santai, "Ada apa?"

Sang Zhi bertanya dengan rendah, "Apa yang ingin kau katakan?"

Duan Jia Xu tidak mengerti : "Em?"

Sang Zhi : "Ah?"

"Ah apa?" Ekspresi Duan Jia Xu tidak berubah, dia terlihat halus dan tenang dan tertawa. "Apakah aku mengatakan sesuatu?"

"......" Sang Zhi berkata dengan ragu-ragu : "Tidak ada?"

Duan Jia Xu masih tersenyum dan tidak mengatakan apa-apa.

Sang Zhi memperhatikan bahwa matanya terlihat aneh. Dia menarik pandangannya dan menjadi bingung. Dia menundukkan kepalanya dan mengeluarkan mug termos dari tasnya. Dia tiba-tiba menuangkannya.

Duan Jia Xu memperhatikan gerakannya dan menatapnya. "Apa yang sedang kau lakukan?"

Sang Zhi mengerutkan kening dan terus menuangkan air : "Agar sadar."

"....."

Alis Duan Jia Xu terangkat dan berkata dengan lembut : "Em, minum lebih banyak."

______

Kemarin memang minuman itu terlalu beralkohol, sekarang dia merasa agak mual. Kepalanya terasa berat, dia tidak memiliki nafsu makan. Dia hanya ingin makan sedikit buah atau mungkin minum semangkuk sup hangat.

Duan Jia Xu mempertimbangkan ini dan mencari restoran bergaya Guangdong terdekat.

Saat mobil melewati toko buah, Duan Jia Xu masuk dan membeli dua kotak stroberi. Ketika Sang Zhi memesan, dia berdiri dan pergi ke kamar kecil untuk mencuci bersih dua kotak stroberi itu.

Sang Zhi memperhatikan untuk waktu yang lama, akhirnya dia memilih semangkuk telur yang diawetkan dan bubur daging tanpa lemak.

Melihat Duan Jia Xu sudah kembali, Sang Zhi memberikan menu ke depannya. "Aku selesai. Ge Ge, lihat apa yang ingin kau makan."

Duan Jia Xu meletakkan stroberi di sampingnya dan mengambil tisu untuk menyeka tangannya. Kemudian dia mengambil menu. Dia meliriknya dan berkata : "Apakah cukup bagimu untuk hanya memesan semangkuk bubur?"

"Aku tidak mau makan." Sang Zhi menunjuk : "Aku ingin makan stroberi."

"Makan sedikit dulu baru kau bisa makan ini." Duan Jia Xu mengambil pena dan memesan beberapa makanan yang sesuai dengan selera Sang Zhi : "Minumlah tehnya dulu. Nanti ada hal yang ingin aku tanyakan padamu."

"......."

Nada suaranya terdengar seperti dia ingin membuat perhitungan setelah panen musim gugur.

Sang Zhi berhenti sejenak dan memikirkan apa yang terjadi semalam saat dia mabuk. Dia menjelaskan : "Tadi malam kami pergi ke bar dekat sekolah. Sebagian besar tamu di sana adalah mahasiswa. Para mahasiswa universitas kami sering datang ke sana."

Duan Jia Xu memberikan menu kepada pelayan dan mengangkat matanya.

"Lalu untuk minumannya aku pesan secara acak saja." Sang Zhi berkata dengan jujur : "Aku juga tidak pernah meminumnya. Aku tidak tahu itu terlalu beralkohol. Aku merasa bahwa aku cukup baik dalam minum. Aku juga tidak ingin menyia-nyiakannya...."

Secretly, Secretly ; But Unable to Hide It | Can't Hide Secretly | Hidden LoveWhere stories live. Discover now