Extra part 1

11.4K 356 51
                                    

Sang Zhi tidak memiliki sesuatu untuk dilakukan selama liburan musim panasnya dan hidup dengan sangat santai. Terkadang dia akan diajak oleh temannya untuk bermain, tapi sebagian besar waktunya dia habiskan sendirian di rumah dengan menggambar.

Terkadang, dia akan bertemu dengan Duan Jia Xu.

Tidak seperti Sang Zhi, Duan Jia Xu sibuk bekerja, dia bekerja lembur setiap hari hingga jam 11 atau 12 malam. Waktunya diperas seperti pasta gigi. Kecuali untuk istirahat sesekali, dia pada dasarnya tidak punya waktu (luang).

Di waktu yang normal, Sang Zhi hanya bisa menemukannya selama waktu makan. Tetapi dibandingkan dengan ketika dia berada di Yi He, dimana ada jarak yang jauh diantara mereka, ini jauh lebih baik.

Meskipun memulai bisnis adalah yang hal yang melelahkan, Duan Jiaxu masih menyisihkan waktu untuk menemaninya sebanyak mungkin yang dia bisa, jadi Sang Zhi tidak merasa marah sama sekali. Dia hanya berpikir bahwa hari-harinya terlalu membosankan.

Oleh karena itu, Sang Zhi mulai mencari sesuatu yang bisa dilakukan untuk dirinya sendiri di atas tugasnya yang sebenarnya.

Karena melihat video di internet, Sang Zhi entah bagaimana tertarik untuk memasak. Ada banyak bahan di rumah, dan dia tidak perlu pergi keluar untuk membelinya, jadi dia merasa sangat senang, dia segera bangun dan berlari ke dapur.

Setelah menonton video itu, Sang Zhi mulai mengikuti langkah-langkahnya dan menyelesaikannya selangkah demi langkah dengan hati-hati. Dia merasa setiap langkah yang dia lakukan sempurna, kecuali ketika hal itu datang ke-wajan dan bahan siap di goreng.

Sang Zhi memiliki prinsip yang luar biasa dalam melakukan sesuatu. Tidak masalah jika dia membodohi dirinya sendiri, selama itu tidak akan melukai kulit dan dagingnya.
(Maksudnya bikin diri sendiri kelihatan bodoh, cmiiw.)

Pada hari kerja, dia adalah satu-satunya orang yang ada di rumah.

Jadi, bagaimanapun Sang Zhi melemparkannya (membuat keributan), tidak akan ada yang tahu.

Dia berdiri di sana dan berpikir sebentar, lalu mencuci tangannya dan kembali ke kamar. Dia menggali mantel panjang yang sepanjang mata kaki dan memakainnya, kemudian membungkus lehernya dengan syal.

Setelah memikirkannya lagi, Sang Zhi memakai sarung tangan, masker, dan kacamata. Ia mengambil dan mengeluarkan masker mata dari laci dan menutupi dahinya, lalu berjalan keluar dari kamarnya.

(Masker mata? Apa itu? Wkwk)

Tepat saat dia berjalan keluar kamar menuju dapur, ada gerakan di pintu.

Jantung Sang Zhi berdegup kencang. Saat dia mengangkat wajahnya, dia bertemu dengan tatapan Sang Yan yang menatapnya seolah dia sedang melihat orang dengan keterbelakangan mental. Dia sedikit malu dan berdiri dengan kaku di tempatnya.

"Ge ge, kenapa kau kembali?"

"Untuk mendapatkan sesuatu." Sang Yan mengamatinya dari atas ke bawah dan berkata, "Apakah kau akan memakai ini?"

Sang Zhi menjawab dengan jujur, "Aku berencana untuk menggoreng telur."

Sang Yan : "...."

Beberapa detik keheningan terjadi.

Sang Yan tiba-tiba mengeluarkan ponselnya dan memotret Sang Zhi.

Sang Zhi tercengang, "Apa yang sedang kau lakukan?"

Sang Yan menyimpannya dengan santai, "Mengirimkannya ke lingkaran teman-temanku."

Mata Sang Zhi melebar, dan dia melangkah maju untuk mengambil ponselnya. "Apakah kau begitu bosan ?!"

Secretly, Secretly ; But Unable to Hide It | Can't Hide Secretly | Hidden LoveWhere stories live. Discover now