Chapter 63

7.7K 393 90
                                    


"………"

Sang Zhi menoleh dengan kaku dan menatap Sang Yan lalu menatap Duan Jia Xu. Dia merasa seperti anak kecil yang ditangkap oleh orang tuanya karena berkencan lebih awal. Dia segera mengambil tangannya kembali dan menyembunyikannya di belakang punggungnya.

Dia menelan air liurnya.

Pada awalnya dia tidak berpikir bahwa ini adalah masalah besar, tetapi melihat ekspresi bermusuhan Sang Yan. Sang Zhi, yang berpikir bahwa dia telah mempersiapkan dirinya secara mental, merasa sangat gugup.

Duan Jia Xu menurunkan matanya dan melihat tangannya yang kosong. Dia mengangkat alisnya.

Kemudian Sang Zhi berkata : "Mereka mirip."

"…….."

"Tapi perhatikan baik-baik." Sang Zhi berkata datar, "Ada... ada sedikit perbedaan. Wajah seperti ini adalah …. tipe wajah yang umum….. Kebanyakan orang yang aku kenal juga memiliki wajah seperti ini..."

Sang Yan memotongnya, dia marah tapi dia tertawa. "Kau benar-benar berpikir aku bodoh?"

"…..."

"Jika tidak, biarkan aku membantumu menemukan sebuah alasan?" Sang Yan terdengar dingin : "Duan Jia Xu buta, dia pincang, dia mabuk, jadi untuk membantunya kau harus memegang tangannya."

Ada keheningan selama tiga detik. Sang Zhi mencoba tenang. "Kalau begita dia..
mabuk?"

"……."

Mendengar ini, Sang Yan hanya menatapnya tanpa ekspresi. Dia bernafas dengan tenang dan memperhatikan Sang Zhi dengan intens. Dia berkata : "Kemarilah."

Sang Zhi takut dimarahi sehingga dia meminta bantuan Duan Jia Xu.

Melihat ini, Duan Jia Xu menatap Sang Zhi, awalnya dia tampak tenggelam dalam pikirannya. Tapi dengan sangat cepat, dia akhirnya bicara. Namun dia hanya menjawab apa yang di katakan Sang Zhi sebelumnya : "Penampilanku tidak umum."

"……."

Ini adalah serangan ganda.

Keduanya adalah pria gila.

Sang Zhi tidak tahu mengapa dia yang menjadi bingung. Dia mengambil napas dalam-dalam lalu menatap kedua pria itu. Lalu dia tiba-tiba mendorong Duan Jia Xu ke arah Sang Yan.

Dia hanya melemparkan semua tanggung jawab kepada Duan Jia Xu, dia berkata dengan jujur : "Dia yang mengejarku."

Duan Jia Xu mulai merasa bersalah kepada Sang Yan dan senyumnya menghilang. Dia melihat Sang Yan, batuk dan mengakuinya : "Itu aku."

"………"

________

Sang Zhi tiba-tiba menyesali kata-katanya.

Hari ini jika dia tidak mencari Duan Jia Xu, dan segera pulang setelah bekerja. Saat ini, Sang Yan seharusnya tidak akan bertemu dengan Duan Jia Xu. Jika dia tahu bahwa Sang Yan akan datang, mereka akan meluangkan waktu untuk berpikir dan berdiskusi lebih lanjut bagaimana membuat pengakuan kepada sang Yan.

Saat ini.

Mereka bertiga seperti orang asing. Semuanya diam dan canggung. Mereka berjalan menuju asrama Sang Zhi.

Sang Zhi berjalan di tengah, dia tidak berani terlalu dekat dengan Duan Jia Xu. Dia berjalan lebih dekat ke Sang Yan. Dia terus melirik wajah Sang Yan. Jantungnya berdegup kencang, tiba-tiba dia merasa bersalah.

Dia menundukkan kepalanya dan berpikir jika dia berada di posisi Sang Yan.

Dia telah bertarung dengan Mei Mei-nya selama dua minggu, akhirnya dia menyisihkan waktunya untuk datang ke Yi He agar dapat mematahkan kaki Mei Mei-nya. Dia bergegas menuju universitas Mei Mei-nya. Namun tiba-tiba dia melihat Mei Mei-nya bergandengan tangan dengan sahabatnya.

Secretly, Secretly ; But Unable to Hide It | Can't Hide Secretly | Hidden LoveWhere stories live. Discover now