Part 5

388K 42K 3.3K
                                    

Setelah kejadian di kantin tadi kini Aurel sudah pulang sekolah dan berada di depan rumah.

Aurel berjalan menuju pintu depan rumah yang dijaga oleh dua pengawal berbaju serba hitam. Aurel adalah anak tunggal dari salah satu keluarga konglomerat, Papahnya memiliki perusahaan terkenal dan sukses di bidang properti sedangkan Mamanya dulunya adalah teman kuliah Papanya yang kini menjadi ibu rumah tangga.

Boleh dibilang keluarga Aurel adalah keluarga yang sempurna, dia memiliki kedua orang tua yang sangat menyayanginya dan memanjakannya. Mungkin terbiasa dengan sifat dimanja dari kecil membuat Aurel menjadi keras kepala, apalagi semua yang Aurel inginkan akan dengan mudah dia dapatkan berbeda dengan cintanya pada Dion yang sulit dia dapatkan. Bahkan kedua orang tuanya tak mengetahui jika dia mencintai Dion, dia hanya beralasan kalau dia tak ingin memiliki ikatan di usia muda.

Ya benar, Aurel memang memiliki tunangan semenjak dia masuk SMA. Pertunangan itu ada karena perjodohan yang dilakukan karena wasiat dari kakeknya. Tentu saja dulu dia begitu menentang keras karena dia hanya mencintai Dion dan hanya mau pertunangan terjadi jika Dion yang ditunangkan dengannya.

Sedangkan orang yang ditunangkan dengannya hanya diam dengan sifatnya yang tetap mengejar Dion meski statusnya menjadi tunangan orang lain. Dan dia baru tahu di akhir kematiannya kalau orang yang ditunangkan dengan dirinya telah mencintainya dengan tulus. Aurel menyianyiakan orang yang tulus menyayanginya.

"Sayang? Kamu ngapain ngelamun di depan pintu?" Tanya Anggun yang sedang turun dari tangga.

Lamunan Aurel buyar, ia menatap Mamanya yang berjalan ke arahnya. "Ahh...Gakpapa Ma."

Aurel mencium tangan mamanya setelah mamanya berada di depannya.

"Kirain kenapa, oh iya malam ini kita ke rumah tante Diana ya."

Aurel sedikit kaget mendengar nama ibu dari orang yang ditunangkan dengan dirinya. "Kenapa Ma kok kita ke sana?"

"Kita mau makan malem bareng, udah lama juga kita gak ngobrol sama mereka," ucap Anggun.

Dulu memang pertunangan mereka tetap berjalan meski orang tuanya tak mengetahui hingga akhirnya orang tua dari cowok yang ditunangkan dengannya mengetahui hal tersebut, kedua orang tuanya memutuskan hubungan pertunangannya. Mereka juga memutuskan kerja sama perusahaan dengan sang papa membuat perusahaan keluarganya perlahan hancur dan bangkrut. Namun kedua orang tuanya tak marah, mereka hanya meminta dirinya untuk jujur kepada mereka.

Sungguh, Aurel terlalu bodoh dulu.

"Okey Ma, Aurel ke atas dulu ya mau ganti baju," ujar Aurel diangguki oleh Anggun.

"Kalau udah ganti baju turun ya, Mama mau nyiapin makan siang kamu."

"Iya Ma."

***

Aurel berkutat dengan buku-bukunya, ia menyalin catatan yang dia pinjam dari Lita. Tangan Aurel menulis kata demi kata yang terpampang rapi di buku Lita.

Ceklek.

Bunyi pintu terbuka membuat Aurel menoleh, dia melihat Mamanya datang dengan pakaian rapi dan bagus.

"Sayang! Ayo kamu siap-siap kita mau ke rumah tante Diana loh," ucap Anggun sontak membuat Aurel menepuk dahinya.

Aurel lupa jika dia akan pergi, "Aurel lupa, Ma. Keasyikan belajar hehehe."

"Kamu jangan capek-capek belajarnya, Mama sama Papa gak pernah minta kamu buat jadi juara sayang, kalo kamu lelah udah istirahat aja," ucap Anggun sambil mengelus rambut Aurel.

Ini adalah salah satu alasan kenapa Aurel sangat bodoh dalam hal pelajaran karena kedua orang tuanya tak pernah menuntut dirinya menjadi orang yang sempurna, mereka terlalu menyayanginya hingga dirinya sampai terlena.

AURELLIA; Antagonist Girl [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang