"Maukah kau berdansa denganku?" Tanya mereka serempak.
Lita menutup mulutnya dengan tangannya raut kaget begitu ketara, dia menoleh ke arah Jihan dan Rea yang juga sama bereaksi kaget sepertinya.
Dalam hatinya dia berteriak senang sekali, matanya beredar banyak yang menatapnya dengan pandangan iri.
Andai lo lihat ini Rel, batinnya menyeringai puas.
Dengan pipi memerah malu, Lita mengangguk dia menerima uluran tangan Gevan.
Begitu juga dengan Rea dan Jihan yang mengangguk.
Ketiga pasangan itu pun berjalan menuju tengah hall untuk bergabung dengan pasangan yang lain.
Mereka yang tadinya berdansa berhenti, mata mereka melirik ke arah ketiga pasangan yang terlihat memukau. Mereka segera menyingkir memberi tempat untuk ketiga ah maksudnya keempat pasangan karena Anggi pun ikut berdansa dengan seorang cowok yang memiliki paras cukup tampang.
Gevan membawa Lita berdiri di tengah-tengah hall, matanya yang tajam menatap tepat di bola mata milik Lita.
Tangan Gevan dengan lembut menuntun tangan kanan Lita untuk di taruh di dadanya dan tangan kanannya menggenggam tangan kiri Lita. Tangan kiri Gevan bertengger manis di pinggang Lita, menarik Lita untuk semakin dekat dengannya membuat jantungnya semakin berdebar-debar.
Dion dengan tanpa melepas pandangannya dari Jihan, dia mengecup punggung tangan Jihan membuat pipi Jihan memerah malu. Dion menarik kedua tangan Jihan untuk dia kaitkan di lehernya, kedua tangannya bertengger di pinggang Jihan dan menarik tubuh Jihan mendekat ke arahnya.
Raddit melepaskan genggaman tangannya pada Rea dan membuat posisi seperti Gevan namun bedanya tangan kanan Rea berada di lengannya.
Sedangkan Anggi menaruh kedua tangannya di pundak cowok yang dia ketahui bernama Raka dengan kedua tangan Raka berada di pinggang Anggi.
Lampu putih menyorot ke arah keempat pasangan dengan lagu lembut penuh keromantisan yang mulai di mainkan.
Malam ini adalah malam yang membahagiakan bagi keempat cewek Alexander High School itu, malam ini mereka bisa berdekatan dan menjadi pasangan dari sosok yang mereka idam-idamkan selama ini.
Itulah yang keempatnya pikirkan tanpa tahu apa yang akan terjadi ke depannya.
Mendekati akhir lagu Gevan mendekat ke arah Lita membuat pipi Lita kemerahan, matanya reflek tertutup.
Gevan menyeringai tipis melihatnya, dia mendekatkan bibirnya ke telinga Lita.
"Nikmati acara malam ini, Ta!" Bisik Gevan.
Bertepatan dengan itu Dion juga membisikkan sesuatu di telinga Jihan begitu pula dengan Raddit mengucapkan sesuatu pada Rea.
"Semuanya akan di mulai, bersenang-senanglah!" Bisik Dion menatap ke arah Jihan dengan pandangan penuh arti.
"Malam ini bakal ada sesuatu yang menyenangkan!" ucap Raddit dengan tersenyum manis membuat Rea ikut tersenyum manis.
Raka menggenggam tangan Anggi, dia melirik ke arah Gevan, Dion, dan Raddit yang sedang berbisik ke arah pasangan masing-masing. Sepertinya tugasnya telah selesai dan dia sudah menerima bayarannya.
Dia mencondongkan tubuhnya ke arah Anggi, dia mendekatkan bibirnya ke arah bibir Anggi membuat Anggi gugup.
Tinggal sejengkal lagi bibir mereka bersentuhan namun Raka berhenti.
"Gue gak tau apa yang mereka rencanain, tapi gue mau ngucapin selamat menuai apa yang lo tanam, Anggi!"
Setelah mengatakan hal itu lampu tiba-tiba padam hingga terdengar jeritan-jeritan dari para siswi yang mengikuti pesta.
KAMU SEDANG MEMBACA
AURELLIA; Antagonist Girl [END]
Teen Fiction[Part Lengkap] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] [Reinkarnasi #01] Aurellia mati dibunuh oleh Dion, cowok yang ia cintai karena mencoba menabrak Jihan, cewek yang dicintai Dion. Namun ia kembali, Aurellia kembali pada satu tahun lalu dimana ia masih mengejar...