Part 39

174K 21.7K 1.6K
                                    

Sehari setelah pertengkaran Gevan dan Aurel, hubungan keduanya tak kunjung membaik begitu juga dengan hubungan Cia dan Raddit. Lita, Rea, Jihan, dan Anggi yang melihat hubungan mereka renggang tentu saja merasa senang.

Berita itupun sudah tersebar di seluruh penjuru Alexander High School, seperti pagi ini para siswa dan siswi lagi-lagi sibuk membicarakan dua pasang sejoli itu.

Mulut yang terbuka seperti berbicara tanpa suara dengan mata yang terus menatap ke arah dua cewek cantik itu, mata mereka seperti akan lepas melihat Aurel dan Cia yang berjalan beriringan memasuki lobi sekolah.

"Lo udah denger belum? Cia sama Raddit udah putus, terus Aurel juga berantem sama Gevan!" ucap seorang cowok yang berkacamata berbicara dengan beberapa temen ceweknya.

"Gue udah denger, sayang banget mereka putus padahal setau gue mereka udah pacaran lama!" Balas cewek yang menggunakan seragam sedikit terbuka dengan name tag, Winda itu.

"Ternyata pacaran lama bukan jaminan naik pelaminan," timpal cewek berambut panjang di samping teman cowoknya.

"Apalagi Aurel sama Gevan yang udah tunangan aja juga hubungan mereka akhir-akhir ini berantem terus!" Balas si cowok dengan nada julidnya.

"Punya kesempatan jadi gandengannya Gevan sama Raddit pas pesta ultah sekolah dong," balas cewek berambut panjang dengan nada berbinar.

"Bener kata Serrin, tiga hari lagi kan pesta ultah sekolah! Bisa kali gue jadi gandengannya Raddit!" ucap Winda sambil memainkan rambutnya, membayangkan dirinya menjadi pasangan Raddit saat pesta sekolah nanti.

"Mimpi lo ketinggian! Mana mau Raddit sama lo!" ucap si cowok menatap sinis pada Winda.

"Iya ngimpi, cocokan Raddit sama gue! Iya kan Ta?" Tanya Serrin pada Genta.

"Lo berdua sama aja! Gak ada cocok-cocoknya, mending mereka berdua sama gue!" ucap Genta sambil menutup mulutnya.

"Sadar goblok! Lo cowok!" umpat Serrin dan Winda bersamaan.

"Udah gosipnya?" Tanya Lizha yang baru datang mendekati ketiganya.

Mereka bertiga reflek menoleh ke arah Lizha yang wajahnya datar dan tak ada ekspresi menatap ke arah mereka.

"Eh Lizha!" ucap mereka bersamaan.

"Gak usah ngurusin hidup orang lain! Urusin hidup lo sendiri! Suka banget ngomongin sahabat gue! Dasar netizen Alexander!" ucap Lizha lalu berjalan meninggalkan ketiganya.

Cia dan Aurel yang melihat Lizha memarahi ketiga orang yang tak mereka kenal pun berhenti berjalan menunggu Lizha yang datang ke arah mereka.

Setibanya di samping Cia dan Aurel, Lizha mendengus keras.

"Heran gue! Lo berdua bukan artis atau selebgram tapi digosipin mulu!" ucap Lizha.

"Lo hidup di hutan apa gimana? Gak usah jadi artis atau selebgram selama lo punya tetangga pasti mereka juga gosipin lo!" ucap Cia.

"Sorry tetangga gue bukan orang yang ngurusin hidup orang lain!" ucap Lizha sambil menyugar rambutnya.

"Oh iya lupa lo kan tinggal di perumahan mewah! Tetangga lo pasti sibuk memperkaya diri!" ucap Cia sambil menganggukkan kepalanya.

"Kalo lo lupa, lo juga tinggal di perumahan mewah Ci!" ucap Aurel yang sedari tadi diam.

Cia hanya meringis mendengar ucapan Aurel yang ada benarnya.

"Udah yuk lanjut ke kelas!" ucap Aurel mengajak kedua sahabatnya.

Mereka pun kembali berjalan namun langkah mereka kembali terhenti ketika melihat tiga cowok yang ada di depan mereka, siapa lagi kalo bukan Raddit, Gevan, dan Dion beserta keempat dayang-dayang bermuka sok polos.

AURELLIA; Antagonist Girl [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang