EIGHT

19.9K 3.1K 2.8K
                                    

⚠️ VOTE & COMMENT GENGS ⚠️

HAPPY READING

-----

SMA DHARMA.

"Huaaaa. Viong ku kecelakaan aaaah." Jean meraung pagi ini di pondok depan kelas-kelas SMA Dharma, bersama Gusta DKK.

"Nggak usah ndesah juga kali begok." tegur Jaka.

"Ahhh, ahhh!" Jean makin menjadi.

"Woi!" bentak Nogen pada adik sangeannya itu.

Jaka yang juga sebalpun langsung menarik rambut Jean.

"Woe Jaka Tarub, jangan gangguin gue. Mau balikan, bilang!" Ejek Jean sekaligus menggoda mantannya itu, Jaka.

"Ya kali pas gue buang sampah gue pungut lagi tuh sampah." Tolak Jaka penuh gengsi.

"Oke, gue jadian sama Bara jangan nangis lo."

"Dih, pede. Bara nggak mau sama lo, Jeanlangkung."

"Ih, kit banget ati gue di gituin, Jaka." Jean memasang wajah cemberutnya. Dari dulu Jaka selalu membully nya begini.

"Abis ini kita jengukin Vio pokonya, huhuuuu. Semoga Vio udah baik-baik aja." Olin memeluk pada tiang pondok.

"Setuju sih gue." Gusta mengangguk. "Bareng aja ntar, Lin. Kan kita juga bakal jengukin Bara juga."

"Tau nggak sih, Gusta! Viong kita itu jatoh gara-gara siapa? Gara-gara temen kalian itu lah!" Jean langsung maju menyecoros ke depan wajah Gusta. "Mentang-mentang jago balapan, Vio di bawa terbang. Liat kan, beli gula doang ampe masuk rumah sakit." sungutnya dengan tangan yang di silang.

Dari cerita Vio tadi pagi sih, katanya begitu. Awalnya Vio hanya di suruh beli gula ke warung oleh Bundanya, Bara pun menemani. Akhirnya kecelakaan.

"Terus kalo temen kalian celaka gara-gara temen kita, kita nggak boleh ikut jenguk gitu? Kan Vio ceweknya Adam." bantah Jaka.

"Cewek Adam kan? Bukan cewek lo?" Sewot Jean.

"Adam sih katanya pagi ini udah langsung bolos ke rumah sakit, jengukin Vio." tutur Gusta.

"Loh, nggak ngajak-ngajak dia. Tau gitu tadi gue bolos aja demi Bara." Jean sangat merasa rugi.

Bayangan seseorang mulai mendekat ke arah mereka membuat tubuh Jean tersentak kaget, dia langsung membalik dan mendapati Bara sudah datang ke arah mereka. "Buset." segera Jean menjauh ke belakang cowok-cowok, malu juga tadi menceritakan Bara dan Bara pasti mendengarnya.

"Loh, Bar. Masuk sekolah hari ini?" tanya Gusta. Melihat ke arah temannya itu, masih lebam namun bersih dari darah dan kotoran, raut lelah yang amat jelas, pucat sekujur tubuhnya, kantung mata gelap, dan kurang fit tentunya.

"Koperasi dimana?" tanya Bara.

"Mau ngapain lo?"

"Beli seragam baru. Gue belom sempet pulang tadi."

"Oh, yok, gue temenin." Gusta maju, langsung merangkul pundak cowok itu. "Aaa woi. Dingin banget badan lo."

BARADonde viven las historias. Descúbrelo ahora