THIRTY ONE

26.5K 2.2K 11.8K
                                    

     Vio sampai dirumah pada pukul 22.00 malam hari ini selesai dari quality time bersama Olin dan Jean. Tidak ada sesuatu buruk yang terjadi hari ini, hanya kesenangan yang telah lama tidak pernah mereka rasakan sebelumnya. Vio memasuki rumah dan mendapati Rena masih nonton TV di sofa ruang tengah keluarga mereka. Kehadiran Vio rupanya membuat Rena menoleh, Vio pun duduk di sebelahnya.

     "Eh, dah pulang. Seru tadi mainnya?" tanya Rena ikut senang.

     Vio mengangguk cepat. "Bara mana, Bun?" tanyanya.

     "Bunda pikir tadi kamu bakal pulang sama dia. Dia belom pulang. Dari kapan ya dia pergi?" Vio pun tak menyangka Bara belum pulang dari jemput motor itu. Katanya tadi hanya sekadar jemput motor. Apa mungkin dia main dulu ya bersama teman-teman kotanya itu?"

     Vio jadi kepikiran untuk menge-chat cowok itu. Namun baru saja dia menyalakan ponselnya, sebuah pesan masuk dari nomor yang sudah lama memblokirnya kemarin. Vio sendiri sampai bingung kenapa tiba-tiba Adam mengiriminya pesan. Apa ada sesuatu penting?

     Gue baru balik dari angkringan. Mau gue tebengin dari taman ceria? Biar kalian nggak usah bonceng tiga.

     "Motor baru Bara daritadi nggak pernah dia bawa. Apa dia nggak suka, ya? Padahal tadi supir keluarganya sampe sini jam 9 nganterin motornya, sebelum Bunda berangkat ke rumah Nenek." ujar Rena yang membuat putrinya itu mematikan HP nya lupa membalas pesan Adam tadi.

     "Oh, iya? Kok keluarganya tau Bara lagi nggak ada motor, Bun?"

     "Bunda kemaren emang ceritain Bara ke Rinjani. Keknya gara-gara itu Rinjani langsung ngasih dia motor. Padahal kan motor Bara masih bisa di perbaiki. Haha, biasalah keluarga sultan." Rena geleng-geleng sudah tak heran lagi dengan keluarga itu.

     "Keknya Bara emang nggak akan mau nerima motor itu deh, Bun. Pas aku nanya ke Tante Rinjani kemaren soal makanan kesukaan Bara, Tante Rinjani bilangnya Bara suka dimsum. Pas aku masakin Bara dimsum, ternyata itu kesukaan Magma. Aku ngerasa bersalah banget," Vio murung jika mengingat itu lagi. "Pasti Bara makin tersinggung sama Mamanya,"

     Rena yang mendengar itu saja terkejut tak menyangka. "Tapi maklum juga sih, Yo. Anak Rinjani kan banyak, mungkin emang suka ketuker makanan favorit anak-anaknya. Mungkin itu salah paham aja."

     "Iya sih, Bun." Vio jadi ikut berpositif thinking dengan asumsi Bundanya.

     "Oh iya, Bun. Tadi siang Mama Adam kesini, mau ketemu Ayah sama Bunda katanya." Ujar Vio teringat Dania datang kesini tadi pagi. Dan karena teringat Dania ini, dia jadi ikut teringat dengan pesan Adam tadi, apa dia sudah membalasnya atau belum, ya?

     "Pasti mau bahas kalian itu, Yo. Bahas kamu sama Adam. Karena curiga kamu udah nggak ada lagi pergi main sama Adam." Tebak Rena yakin. Mau bahas apalagi jika bukan soal itu?

      Vio pun menyalakan HP nya.

      Vio pun menyalakan HP nya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
BARAWhere stories live. Discover now