SEVENTEEN

12.7K 1.4K 2.9K
                                    

VOTE, FOLLOW, DAN RAMEIN KOMEN NYA YAAA😚💅🏻💅🏻💅🏻

————

Vio diam lama berbaring di kasurnya. Dia masih memandangi foto dan video yang entah sudah berapa kali ia putar ulang di dokumen email nya. Yang dimana dalam video ini mendapati sepasang manusia yang sedang bersetubuh menggairah, Adam dan Vony. Hati siapa yang kira-kira tidak akan hancur melihat pacar sendiri bercinta dengan wanita lain? Apalagi ini adalah mantan Adam.

Tubuh Vio sampai menggigil menguatkan dirinya sendiri. Dia menutup wajah dengan bantal menyembunyikan tangisannya, walau air matanya sudah mulai menetes, namun Vio cepat-cepat mengelapnya lagi dan mengatur nafasnya untuk setegar mungkin.

Untuk kali ini Vio merasa jijik pada Adam. Dia benci Adam yang sudah menyentuh dan di sentuh perempuan lain sedangkan selama bersamanya Adam bahkan tak pernah sesekali menunjukkan kalau dia adalah pria nafsuan.

————

Kelima pria itu akhirnya kembali nongkrong di warung narkoboy. Ada Bara, Gusta, Abi, Jaka dan Nogen. Mereka berlima sedang nongki sehat bermain batu domino dan Jaka yang menggenjreng senar gitar. Dan di sela-sela itu, sebuah motor datang lagi yang sudah di tanda bahwa itu adalah suara motor Adam. Lengkap sudah geng mereka malam ini.

Adam memesan kopi panas ke Tante Marimar, kemudian bergabung duduk dengan gengnya, di sebelah Gusta.

"Aman, Dam?" Tanya Jaka yang berhenti sejenak memainkan gitarnya.

Adam pun mengacungkan jempolnya. "Akhirnya mati juga dia, bisa bebas deh idup gua abis ni."

Untuk pertama kalinya Bara shock mendengar itu.

"Anak Dajjal emang lo!" Ketawa Nogen.

"Emang. Kan dia dajjal nya. Hahaha." Adam lagi-lagi tertawa renyah.

Abi yang biasanya hobi tertawa dan membully juga namun kali ini dia hanya diam. Di saat Abi sangat menginginkan Ayahnya hidup kembali, Adam malah mensyukuri kepergian Ayahnya sendiri.

"Ini maksudnya bokap lo?" Tanya Bara akhirnya.

Adam hanya mengangkat alis dan mengangguk mengiyakan.

"Lo nggak akan tau Bar, Adam sama Bokapnya dah kayak Matahari sama Pluto jauhnya." Terang Gusta.

"Tapi gitu-gitu Adam tetep nurut ama Bokapnya. Nggak berani ngelawan. Cuman dendam kesumat aja." Kata Jaka.

"Tapi nggak seharusnya lo bersyukur bokap lo mati." Ujar Bara akhirnya. "Selagi bokap kandung, lo ada di dunia ini karena dia. Mau sedendam apapun lo, bokap lo sayang banget terlagi lo anak satu-satunya dia."

Adam berhasil tertawa sinis mendengarnya. "Lu yang keluarga cemara dan kaya raya tau apa sih, Bar?"

"Opp! Udah udah." Gusta melerai kedua teman yang berada di kiri kanannya itu sebelum nanti terjadi hal-hal tak di inginkan. Gusta yang paling tahu latar belakang keluarga keduanya masing-masing. Di saat Bara tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi di keluarga Adam, dan Adam yang tidak tahu juga apa yang terjadi di keluarga Bara. Dan daripada mereka merusak suasana tongkrongan sehat ini, lebih baik di lerai dari sekarang.

BARAWhere stories live. Discover now