EIGHTEEN

13.4K 1.5K 3.2K
                                    

vote, ramein komen, dan follow ya baby baby ku

———

Suara ketukan pintu di kamar Bara terdengar, dan saat itu Bara sedang memasang dasi abu-abu nya. Siapa yang mengetuk pintu Bara? Rena membangunkannya?

"Bara? Baarr.. Oo Baraa. Sudah bangun?"

Oh, itu suara Vio. Bara berjalan membuka pintu. Tampak gadis itu sudah memakai seragam putih abu yang sudah lengkap juga.

"Widih, morning person. Bahkan aku nggak expect kamu udah bangun!" Vio menarik kedua tali dasi Bara dan mengambil alih memasangkannya agar lebih rapi.

Bara yang pekerjaannya di ambil oleh Vio, menurunkan tangan membiarkan Vio yang memasangkan dasinya.

"Gimana rasanya jadi normal people Bar? Hidup betah di rumah, pulang main jam sepuluh, pagi senin udah bangun buat sekolah?"

"Gue belom tidur. Bukan bangun pagi."

Vio sedikit membelalak. Eh sialan, tak jadi Vio bangga padanya. "Kok bisa nggak tidur? Ngapain aja semaleman?"

"Kepo." Bara melihat dasinya sudah terpasang sempurna, dia pun berlalu menabrak bahu Vio. "Bawain tas gue." Perintahnya yang bikin Vio makin kesal.

Vio pun mengambil tas Bara dalam kamarnya kemudian menutup pintu kamar cowok itu. Dia pun menyusul langkah Bara yang sama-sama pergi ke meja makan keluarga.

"Aduh, anak ganteng anak cantik Bunda udah siap. Ayo makan, Bunda bikin nasi goreng buat kalian." Semangat Rena yang meletakkan dua piring nasi goreng di meja makan. Telur dadarnya berbentuk potongan hati di masing-masing piring yang jika di satukan akan berbentuk simbol cinta.

"Hahaha.. Lucu banget nasi gorengnya Bun." Girang Vio.

Fairuz juga akhirnya datang bergabung. "Vio. Nggak ajak Adam sarapan juga?"

"Adam nggak kesini pagi ini, Yah. Dia jemput temennya. Vio sama Bara aja berangkat." Bohong Vio menyembunyikan semuanya.

"Nggak kesini apanya? Adam udah di depan." Ujar Fairuz yang membuat putrinya tersentak kaget. Adam di depan? Itu serius?

Vio berjalan cepat untuk melihat keadaan luar, memang sudah tampak Adam menunggu di atas motornya. Untuk itu Vio pun kembali ke meja makan hanya untuk mengembalikan tas Bara yang masih di sandangnya.

Bara yang sudah duduk pun terkejut karena Vio melempar tasnya tidak sopan karena buru-buru. Di lihatnya gadis itu berlari keluar menghampiri pacar kesayangannya itu? Gadis bodoh. Sudah jelas di sakiti malah masih mau nenemuinya.

—————

15 menit berlalu dan Vio tak pernah kembali. Bara menyelesaikan makannya, dia pun menyandang tas nya dan berjalan pergi untuk berangkat sekolah.

"Berangkat lagi, Bar? Waalaikumussalam, ya." Kata Rena yang melihat kepergian Bara. Dia pun hanya geleng-geleng tak heran lagi pada sikap anak itu.

Bara tiba di teras rumah. Tatapan tajamnya mengelilingi pekarangan tidak menemukan lagi Vio maupun Adamnya. Mereka sudah berangkat?

BARAWhere stories live. Discover now