TWELVE

11.9K 1.4K 2.1K
                                    

FINALLY, BARA COME BACK!

Baca ulang part-part sebelumnya buat yang udah mulai lupa sama alur Bara ini!😀

Aku usahain buat cepet update lagi dan semangat nyelesaiin cerita Bara ini karena banyak antusias dari kalian semuanya💐🫶🏻🌷

Happy reading❤️❤️‍🔥

———

"Hoammm.. Udah adzan apa belom yah?"

"Bar.. Bunda." Vio langsung mendorong Bara untuk masuk kedalam kamarnya dan menutup pintu kamar cowok itu, dia pun berlari ke dapur dan cepat-cepat mengambil minuman.

     Tak lama Vio minum segelas air putih, dugaannya benar saja. Bundanya datang juga ke dapur. "Eh, udah bangun, Sayang?" Tanya Rena.

     Vio menutup mulut saat bersendawa kemudian mengangguk. "Laper tadi, Bun. Itu, Vio bikin udang tiba-tiba."

     "Widih, anak Bunda masak ya tadi? Enak keknya ni." Bundanya berjalan ke meja makan. "Bunda cicip boleh ya?"

     "Boleh dong, Bun." Antusiasnya.

     "Kalo udah ada masakan ini mah Bunda nggak perlu masak sarapan lagi buat Ayah. Tinggal panasi aja lagi ni. Pasti Ayah suka." Rena pun membawa masakan-masakan itu ke dalam lemari. "Udah adzan belom, Sayang?"

     "Belom, Bun. Bunda bangunnya kecepetan." Vio menyalakan layar ponselnya. "Masih 30 menitan lagi."

     "Yah, oke deh. Kamu masuk ke kamar lagi aja ya, jangan lupa sholat subuh nanti."

     "Okei. Vio ke kamar dulu ya."

     Vio melangkah lagi meninggalkan dapur untuk menuju kamarnya. Perasaan gugupnya sedikit lega. Untung Rena tidak memergoki dia dan Bara tadi. Nanti pasti Rena akan jadi salah paham.

     Vio melewati kamar Bara sebelum dia menaiki tangga. Dan di lihatnya kamar itu masih tertutup dengan lampu yang mati di dalamnya. Dia aman kan? Vio pun tak ambil pusing, lalu naik ke kamarnya untuk istirahat juga.

———

      Sabtu pagi ini, Vio sudah siap untuk lari pagi bersama Ayahnya. Bukan keduanya yang lari pagi sih, Vio hanya ikut-ikut saja ingin olahraga dengan Ayahnya setiap pagi sabtu dan minggu. Padahal dia tidak pernah lari, dia selalu bersepeda karena larinya tidak akan pernah sepadan dengan lari Ayahnya.

     Vio memasukkan tumblr minumnya kedalam keranjang sepeda. Sudah semangat untuk olahraga. "Ready, Yah?"

     "Let's go!" Sahut Fairuz yang kemudian lari di ikuti putrinya yang naik sepeda di sampingnya.

    "Semangat anak cantik Bunda! Abis ini Bunda bikinin jus jeruk!" Ujar Rena menyemangati putrinya, tidak dengan suaminya.

     Rena pun selesai menyapu teras rumah dan masuk lagi ke dalam. Wanita itu lanjut berberes membersihkan hiasan-hiasan dinding dan menata rapi vas bunga di rumahnya. Lalu menyemprot pewangi ruangan di setiap sudut, dan setelah selesai dia pun meletakkan sapu lagi ke dapur.

     Rena melewati kamar Bara, dia membuka pintu kamar itu dan melihat cowok itu masih tertidur pulas memunggungi pintu, memunggungi Rena. Dapat Rena lihat punggung cowok itu sedang banyak luka dan memar. Rena menatapnya kasihan, Bara adalah anak kuat dan tidak kenal sakit.

BARAWhere stories live. Discover now