TWENTY ONE

14.1K 1.6K 5.8K
                                    

Vote dan rameins yaa paragrafnyaa😻🎊

—————

Semua teman-teman Nogen tambah dengan Jean sedang menunggu di depan IGD. Tadi Nogen sempat sadar saat di baringkan di atas brankar usungan, yang di mana saat kesadarannya kembali dia langsung mencari Bara untuk meminta maaf namun keduluan perawat-perawat rumah sakit yang melarikannya ke ruang darurat.

"Vio sama Olin, mana Je? Nggak ikut kesini?" Tanya Gusta.

Jean menggeleng, "Vio mana bisa di luar jam segini. Tadi aja kabur dari rumah karena mau nonton Bara."

"Oh iya Bar, motor lo udah di bawa temen-temen Johan, yang nabrak tadi. Johan mau ganti rugi semuanya. Tapi tetep aja, gue sama Nogen minta maaf ya." Lanjut Jean mewakili Nogen atas rasa bersalahnya.

"Pikirin Nogen dulu," kata Bara tak ambil pusing untuk masalah motornya.

Saat ini Bara duduk bersebelahan dengan Adam di sisi kirinya, dan Abi di kanannya. "Lo tau tadi Vio nangisin Nogen karena mikir itu lo?" Adam tiba-tiba terkekeh pelan.

"Eh iya ngakak woi." Sahut Abi. "Mana pake daster lagi. Kek nya kabur dari rumah."

Yang lain ikut tertawa namun pelan-pelan karena ini adalah rumah sakit. Tapi jika di ingat-ingat sangat lawak memang.

"Iya. Dia emang tadi sempet ngunci gue biar gue nggak keluar." Jawab Bara.

"Berarti Vio udah nyaman sama lo Bar. Pasti dia udah anggep lo Abangnya." Kata Adam. "Dia kalo udah sayang sama orang bakal panikan dan protective banget."

"Ah masa sih Dam?" Jaka merundukkan punggung menengok wajah Adam. "Lagi nenangin diri sendiri ya makanya bilang Vio anggep Bara Abangnya?" Ledek Jaka menjahilinya.

"Diem deh Jak." Sebal Adam.

"Keluar bentar yuk, ngerokok." Ajak Gusta sudah berdiri mengajak teman-temannya cabut.

—————

Pukul 5 subuh, Bara tiba di rumah di antar oleh Gusta. Mereka berhenti depan teras dan Gusta menstandarkan motornya sebentar. "Pagi ini mau nebeng lagi nggak lu?" Tanya Gusta memastikan.

"Gue malah mikirin cewek brisik di dalem. Dia nanti perginya sama siapa."

"Oh iya, di putusin Adam kan dia?" Gusta tahu ini. Karena saat hujan-hujan Adam pulang bertemu dengan Vio, cowok itu meninggalkan kedai Tante Marimar karena pergi sendirian ke angkringan bawah jembatan. Kata Jaka yang paling dekat dengan Adam, Adam dan Vio putus.

"Orangtuanya belom tau ya? Kalo Vio minta anter bokapnya pasti orangtuanya nanya kenapa bukan Adam yang jemput dia."

"Yaudah cabut deh lo." Usir Bara tak mau memperpanjang.

Gusta tertawa dan kembali menaikkan standarnya. Dia pun pergi meninggalkan rumah Vio seiring dengan Bara yang juga akan masuk ke dalam rumah.

Begitu Bara tiba di depan pintu, pintu di bukakan lebar oleh seseorang. Yang tak lain adalah Rena, wanita yang masih mengenakkan mukenah nya selesai dari sholat subuh.

BARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang