PROLOGUE

100K 6.5K 4.2K
                                    

     "Viongg huaaa!"

     "Hufft, fyuhh. Viong? Seriusan? Bara bakalan pindah kesini? Huaa."

     Viona yang harusnya sudah melangkah pulang menuju gerbang namun harus di cegat dulu oleh dua temannya ini. Olin dan Jean. Mereka berdua memang sangat antusias dari minggu lalu saat berita bahwa yang namanya Bara—salah satu generasi keluarga gunung yang terkenal itu akan pindah ke SMA Dharma, SMA mereka.

     Dan siapa yang tidak tahu Bara? Beserta dengan saudara-saudaranya itu? Ya, setiap anak kota yang pindah ke sekolah mereka selalu di agungkan memang. Di anggap berderajat tinggi dibanding kehidupan mereka yang dominan pas-pasan ini.

     "Gila sih, kalo beneran Bara bakalan tinggal di rumah lo, sabtu minggu wajib nginep di rumah lo sih. Aaaa. Baraa!" Olin mendongak ke langit, bersyukur sekali pada Tuhan atas kabar ini. Apalagi saat tahu Bara seangkatan dengan mereka. Ada kemungkinan mereka untuk sekelas.

     "Tapi sabtu minggu Bara bakalan pulang ke rumahnya juga dong. Haha." raut lemas langsung di tunjukkan oleh dua temannya itu saat Vio berkata demikian.

     "Eh, nanti malem main aja yuk ke rumah. Bunda katanya hari ini bakalan masak banyak banget nyambut kedatangan Bara."

     "Yuk yukk, mau dong!" sahut Olin cepat. "Eh, terus reaksi Adam gimana tuh ntar kalo tau di rumah lo kedatangan cowok lain?"

     "Nggak apa-apa lah tolol. Adam nggak bisa cemburu. Kan Bara abang sepupunya Vio." jawab Jean.

     "Ciusan sepupu, Vio?"

     "Nah, aku juga bingung. Perasaan keluarga aku sama keluarga Bara nggak ada hubungan sepupu sama sekali, tapi kok Bara bisa tinggal di rumah aku ya? Yang aku tau Pak Bromo sama Ayah aku cuman temen dari kecil. Tapi ya, nggak tau deh. Bisa di bilang sepupu aja kali ya."

     "Ooh, gitu. Oke-oke. Ya udah, sekarang Bara punya gue. Lo Adam. Dan lo Jean, lo Lahar aja. Buahaha." Olin tertawa besar bak tawa raksasa.

     "Enak aja lo, gue Magma!" angkuh Jean.

     "Ya udah Vio, kita berdua balik dulu bye!!" Olin menghambur merangkul Jean dan pulang bersama dengan motor matic mereka.

     "Gue Bara sama Magma. Lo Gempa sama Lahar." ujar Jean.

     "Gue Pak Bromo."

     "Lo tau Pak Semeru? Kepseknya SMA Batavia? Dia sugar daddy gue."

     "Alah Jean. Lo tau Lava? Adiknya Bara? Itu hasil bercocok tanam gue sama Pak Bromo."

     "Heh, Lava umurnya 8 tahun. 8 tahun yang lalu aja umur lo masih 10 tahun. Gila aja lo."

     "Lo tau Jeana? Adek lo yang umurnya 2 tahun itu? Itu hasil bercocok tanam gue sama Bapak lo."

     "Heh mulut!" Jean melototi Olin. Motor matic butut mereka pun melaju ngebut pulang dari SMA Dharma.

-----

Adam.

Viong, gue hari ini lagi di base sama temen-temen. Ada rapat penting. Nggak bisa nungguin lo tadi. Maaf ya cantik

Viona.

Heleh, rapat-rapat segala. Palingan rapat ngeroyok anak SMA sebelah😀

Adam.

Sialan. Tunggu ntar malem gue ke rumah lo ya Viong.

BARAWhere stories live. Discover now