TWENTY THREE

15.4K 1.8K 7.2K
                                    

Vote dan janlup rameinnz🎊

Part kali ini 3600 word🥵

—————

Vio dan Bara sama-sama keluar dari kelas mereka karena sekarang sudah jamnya pulang sekolah. Saatnya ke depan gerbang untuk menunggu jemputan dari Ayah Vio.

"Bar," Vio mencolek pinggang Bara membuatnya kaget. Vio pun terkekeh setelah melakukan itu. Gabut sekali Vio.

Bara mengeluarkan ponselnya saat notif di grup selalu berdenting. Sambil mereka berjalan turun tangga ia terus membaca pesan dari teman-temannya itu bahwa mereka akan menjenguk Nogen pulang ini.

"Bar," karena tidak di ladeni dari tadi, Vio kembali merapatkan jalannya ke Bara hingga membuat cowok itu harus terdorong kesamping, begitu terus sampai tangga terakhir, Vio terus memepeti jalannya.

Bara menyimpan HP nya. Ingin Bara notice ya?

Lalu Bara meraih tangan Vio dari bawah dan menggenggamnya. Dia mengusap-usap punggung tangan Vio sampai mereka terus berjalan di sepanjang koridor. Vio yang merasanya meleleh itu mendongak tersenyum menatap Bara walau Bara tak balas menatapnya. Cowok itu tetap membawa Vio berjalan.

Tanpa sadar Vio kembali menengok depan dengan senyum yang tak kendur. Dia merasa di sayang sekali jika di perlakukan seperti ini. Begini ya rasanya punya Abang.

Vio pun yang tadinya hanya memasrahkan tangannya di genggam Bara ikut membalas genggaman itu dengan mengaitkan jari-jari mereka. Bara yang tahu dirinya sedang tidak di lihat Vio mengulas senyuman, kenapa ya apapun tingkah Vio selalu menggemaskan baginya?

"Kamu jomblo kan? Pasti nggak pernah gini?" Ledek Vio berjalan menjinjit demi berbisik padanya.

"Kayak nggak jomblo aja."

Tiba-tiba Vio melepaskan tangannya dari tangan Bara saat mereka datang ke parkiran, yang di mana Gusta dari kejauhan tadi sudah curi-curi pandang pada mereka dan menaik-turun alisnya menggoda Bara.

Bara pun memaklumi Vio melepaskan tangannya, karena di parkiran ini juga sedang ada Adam yang dari tadi memunggungi mereka. "Lo ikut ke RS juga nggak, Yong?" Tanya Jaka. Baru lah Adam ngeh ada orang di belakangnya. Dia pun berbalik badan.

"Kamu ke rumah sakit, Bar?" Tanya Vio.

Bertepatan dengan hal itu, mobil Fairuz tiba di depan mereka untuk datang menjemput. "Hello, anak-anak Ayah.." sapanya sembari dengan kaca mobil yang di turunkannya.

"Gue nyusul aja, Bokap Vio ngajak cek motor hari ini."

"Oh iya lo harus cek motor." Yang lain memaklumi.

"Emm. Iya, aku sama Bara mau cek motor." Tambah Vio tersenyum canggung. Maaf Nogen, bukan Vio tidak ingin menjenguk tapi membayangkan nanti di rumah sakit akan se awkward apa karena ada Adam juga nanti di sana? Vio rasa, dia butuh waktu untuk tidak melihat Adam dulu.

"Mau bezuk Nogen ya kalian?" Tanya Fairuz dari dalam mobil.

"Iya Om." Gusta mengangguk dan tersenyum sungkan. Lalu Fairuz pun tampak mengeluarkan beberapa lembar uang merah dari dompetnya.

BARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang