TEN

21K 3.5K 7.1K
                                    

⚠️ VOTE & COMMENT GENGS ⚠️

HAPPY READING

-----

     Lelaki itu menyibak rambutnya kebelakang. Berdiri merunduk di bawah shower dan menikmati derasnya air yang mengalir ke bawah dagunya.

     Air pun di matikan. Bara menarik handuk kemudian mengeringkan bagian tubuhnya yang basah.

     Dia berhenti ke depan cermin sesaat. Menatap bayangannya sendiri dan melilitkan handuk sepinggangnya.

     Setelah selesai Bara pun keluar dari kamar mandi. Berjalan dengan tubuh kekarnya itu hingga sampai ke depan tempat tidurnya semula.

     Kosong. Tidak ada siapa-siapa lagi di sini. Tatapannya berhenti ke kursi belajarnya tadi, gadis itu sudah tidak ada. Bahkan barang-barang nya pun tak di tinggalkan sedikitpun. Tempat tidur dan meja belajarnya saja sudah tersusun dengan rapi.

     Bara pun melepas handuknya dan menjatuhkannya ke lantai. Dia lalu menuju almari untuk mencari pakaiannya malam ini.

------

     "Ayah lauknya mau yang mana, Yah?" tanya Vio, membawa piring makan untuk Ayahnya itu.

     "Acar mau kan?"

     "Mau, Sayang."

     "Ayam saos pedas apa ayam kecapnya?"

     "Kecap."

     "Oke Ayah sayang." Vio pun selesai, tinggal menambahkan bawang goreng dan menaburkan sedikit cincangan bawang putih mentah di atasnya.

     "Ayah, Ayah harus rajin makan nasi di campur cincangan bawang putih gini. Karena ini tuh fungsi nya bisa ngilangin bakteri dan kuman yang ada di perut Ayah."

     "Wah, kalo gitu nanti kamu harus pakein juga ke makanannya Bara nih." Saran Fairuz.

     "Oh iya, Bara kok belom keluar juga ya?" tanya Rena.

     "Tadi lagi mandi Bun. Dia nggak bangunin aku masaa."

     "Dia belom makan seharian ini loh." gelisah nya. "Bunda coba panggil deh ke kamarnya,"

     "Eh, itu dia udah dateng." baru saja Rena akan berdiri, dia sudah melihat Bara yang keluar dari kamarnya.

     "Baraaa, sinii." panggil Vio.

     Betapa tulusnya senyuman Rena melihat Bara kini, dan Vio menyadari itu. Dia menengok ke Bara lagi, dan tahu bahwa Bara tidak melirik mereka sama sekali, atau bahkan langkahnya lurus menuju pintu keluar, Vio langsung kaget.

     "Baraaa." cepat-cepat dia menghampiri lelaki itu. Menarik ujung bajunya dan menghadang jalan dari depan.

     "Bara, kamu mau kemana?" tanyanya setengah berbisik, takut ketahuan Ayah Bundanya.

     Sudah di duga Bara tidak akan pernah mau makan bersama keluarga mereka dan entah sampai kapan itu akan berakhir. "Kamu mau makan di luar?"

BARAWhere stories live. Discover now