TWENTY FIVE

14.6K 1.8K 6.3K
                                    

Vote dan Ramein🎊

—————

Pagi ini, Gusta, Jaka, dan Abi duduk di bangku bawah pohon dekat parkiran SMA Dharma, masih dengan tas mereka masing-masing karena belum masuk kelas. Nangkring dulu bawah pohon.

Serentak ketiganya pasang mata mengikut ke satu motor yang baru datang dan memelan ke parkiran. Dan motor itu adalah milik Adam, dengan membonceng 1 cewek yang ada di belakangnya.

Gusta geleng-geleng masih memperhatikan dua sejoli di parkiran itu. Dan tanpa mampir dulu ke mereka yang sedang di bawah pohon ini, Adam membuntuti Vony untuk mengantarkannya ke kelas.

"Nah, kalian liat si Jingan itu. Nggak ada niatan basa-basi kesini, mampir dulu kek, harus gitu ngekorin si jalang?" Ujar Gusta keheranan.

"Kita yang jomblo ni bisa apa." Abi mendengus.

Jaka tertawa sinis ikut melihat Adam dan Vony dari kejauhan. "Udah nggak heran lah kenapa tuh cowok buang Vio demi Vony. Sama Vio emang jatahnya selancar Vony?"

"Kasian banget Viong, sini deh Viong Abi bahagiain." Abi memanyunkan bibirnya.

"Gue aja dulu naksir banget sama cewek kek Vio, cakep, pinter, nggak neko-neko, ini malah di sia-siain sama Adam." Ujar Jaka.

"Tinggal tunggu tanggal main nya aja lah. Bentar lagi Adam juga pasti di buang Vony. Percaya sama gua. Vony mana cukup satu cowok." Ucap Gusta yakin. "Pas udah di buang, jangan ngarep lagi lah balik ke Vio. Udah milik Bara itu."

"Hah?" Abi menga-nga.

"Serius lo?" Tanya Jaka, Gusta langsung mengangguk. "Kalian nggak liat ya gerak-gerik Bara ke Vio? Pulang kemaren aja Bara genggam tangan Vio! Bullshit kalo itu cuman anggep temen atau sodara."

Abi langsung menepuk pundak Gusta teringat sesuatu. "Oh iya woi! Kemaren pas gue ikut Bara party baru jam 12-an Nyokap Vio nelpon nanyain Vio, Bara langsung ajak gue cabut."

Jaka terbahak. "Ha baguslah kalo Bara udah nge-keep Vio dari sekarang. Kalo Adam mau balik ke Vio emang sanggup lawan Bara dulu? Orang sepolos Vio mah gampang di luluhin bajingan kek Adam. Kalo nggak ada Bara paling mau lagi tuh di ajak balik sama Adam."

"Kalian mau nonton gratis?" Tanya Gusta pada dua orang itu.

"Kita datengin hotel Vivian nanti malem. Kita ajak Adam." Lanjutnya membuat Jaka dan Abi cengang.

Tak lama kemudian sebuah mobil memasuki pekarangan sekolah yang sudah mereka kenali ini adalah mobil Fairuz. Itu tandanya Bara dan Vio sudah datang di antar Fairuz.

Saat Bara keluar, Fairuz pun keluar, mereka masih memperhatikan dan berekspektasi ada gadis lagi yang keluar dari situ, tapi ternyata Fairuz mengunci pintu mobilnya. Loh, tidak ada Vio?

Kemudian tampak Ayah Vio tersebut berjalan lebih dulu menuju kantor majelis guru SMA Dharma. Oh iya, apakah Fairuz datang ke sini karena memenuhi surat panggilan Bara kemarin? Sepertinya begitu, kan?

"Woi Bar!" Panggil Gusta setengah berteriak. Bara hanya melirik sekilas, rautnya dingin, sedang tak bersahabat dan tidak mau di ajak bicara dulu sepertinya.

BARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang