Bab 3: Dunia novel

6.3K 686 67
                                    

Publish: Senin, 18 Juli 2022.

( Mulmed ) Kamar Rosellyn.

( Mulmed ) Kamar Rosellyn

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


***

“Sudah selesai, Nona?” Patricia bertanya menyambut begitu Rosellyn dan Lazuard keluar dari area taman.

“Iya. Kita kembali, Lazuard juga harus kembali berlatih.” Rosellyn menjawab dengan lirikan singkat ke arah Lazuard, penasaran apakah rahang itu tidak membeku karena banyak diam.

Patricia mengangguk mengerti, berjalan di belakang sang nona mengikuti arah yang sebelumnya dilalui untuk kembali ke kastel utama.

Sampai berpisah arah dengan Lazuard, tetap tidak ada obrolan yang terjadi, sejujurnya Rosellyn tidak terlalu berharap Lazuard langsung setuju untuk akrab, tapi untuk bujukan tinggal di satu rumah bersama dia serius. Setidaknya ingin keluarga Marquess Grimsbane tidak meninggalkan kesan buruk di ingatan Lazuard nanti saat dewasa.

Memikirkan masa depan, Rosellyn mau tidak mau terpikirkan plot novel yang dibaca di kehidupan sebelumnya. Tentang Lazuard yang akan menjadi seorang bangsawan tinggi beraura dingin dan kejam sejak kembali dari medan perang.

Perang ...

Tentu saja ada perang di zaman ini, perebutan wilayah, hidup tidak pernah aman bagi rakyat jelata, kecuali untuk para bangsawan.

Sampai di kamar tidur tanpa ada percakapan, Rosellyn tidak banyak melakukan kegiatan tambahan, Patricia pergi meninggalkannya sendirian menatap kertas plot novel yang diurai kembali.

Duduk di kursi di balik meja belajar, akan mencoba menggali lebih keras lagi ingatan tentang karakter Lazuard. Secara garis besar Rosellyn ingat isi novel itu, tapi bagian rinci tidak, karena sudah lama sekali.

Setidaknya aku masih ingat setiap karakter, dan adegan penting.

Rosellyn menghela napas pelan, memijit kening yang mendadak berdenyut memikirkan kerumitan yang akan terjadi di masa depan.

Suara gesekan kaki kursi memecah keheningan kamar saat Rosellyn bangkit dari meja belajar. Berjalan ke arah cermin besar di sisi lain kamar yang bisa memantulkan bayangan seluruh tubuh, baru dipasang beberapa hari lalu.

Sejak kecil, Rosellyn membenci cermin, baru beberapa hari lalu berubah pikiran karena menyadari tidak sepenuhnya berjiwa Rosellyn asli di dunia ini.

Di cermin, terlihat pantulan gadis muda cantik bersurai oranye api, sayang saja nasib dan perangai di masa depan tidak secantik penampilan itu. Mengenakan gaun hijau, tampak menyatu dengan kulit seputih susu tanpa cela, tidak ada bekas luka terlihat satu pun.

The Antagonist Witch Doesn't Want To Die { Tamat }Where stories live. Discover now