Bab 34: Pertemuan

2.1K 361 19
                                    

Publish: Rabu, 19 Oktober 2022


¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.


***

"Nona, tolong makanlah sedikit saja, Anda akan semakin lemah jika tidak makan lagi," bujuk pelayan yang membawakan mangkuk bubur di samping ranjang Rosellyn, orang ke empat yang berusaha membujuk.

Menatap iba gadis yang terbaring lemah di tempat tidur lebih pucat dari kemarin, dua hari kembali dari penculikan, Rosellyn baru makan satu kali, lebih sering tidur dan melamun dengan tatapan kosong ke langit-langit.

Arica Bell, adalah gadis dari kalangan rakyat biasa, ditunjuk sebagai pelayan Rosellyn awalnya adalah hal cukup menegangkan. Pertama, karena tidak mengetahui banyak tentang Nona Muda yang dilayani. Ke dua, Arica dan beberapa pelayan Rosellyn lainnya hanya pelayan sisa, alias tidak dipilih oleh Regina lain.

Empat Regina lain sama-sama saling memilih pelayan bernama belakang bangsawan, teruntuk Mirelle Vixen khusus dipilihkan Putra Mahkota, sementara Rosellyn yang paling pasrah menerima pelayan.

Awalnya, Arica mengira Rosellyn akan bertingkah angkuh, sombong, atau hal-hal lumrah ala gadis bangsawan lainnya. Apalagi setelah tahu bahwa nona muda Grimsbane itu tidak memiliki teman sejak kecil, menebak-nebak bahwa pasti perangainya tidak baik. Namun, itu salah, justru Rosellyn cukup mudah ditangani entah dari segi pakaian atau persiapan makan dan lainnya.

Lalu, tidak lama ini, kabar tidak mengenakkan merebak di seluruh paviliun, di antara para pelayan, mengatakan bahwa Rosellyn adalah nona muda yang kasar, beberapa kali sudah membuat Mirelle -kekasih Putra Mahkota- menangis dan ketakutan.

Arica dan empat pelayan Rosellyn lainnya tentu cukup terpengaruh dengan rumor itu, tapi segera terbantahkan karena sikap gadis itu sama sekali tidak berubah dari pertama berkenalan, walaupun masih tidak terlalu lama. Jadi, sampai sekarang, hanya pelayan Rosellyn yang tidak percaya dengan gosip miring itu.

Dan, sekarang, kondisi Rosellyn terlihat benar-benar tidak baik-baik saja, membuat khawatir kelima pelayan yang bertugas membantu semua keperluan di paviliun, mereka juga panik saat mengetahui gadis itu diculik.

"Nona, jika Anda tidak ingin makan bubur, lalu apa yang Anda inginkan? Anda harus mengisi perut, Anda akan lebih sakit jika seperti ini terus." Arica kembali membujuk, bersimpuh di samping kepala tempat tidur.

Rosellyn akhirnya melirik dengan mata sayu, bibir pecah-pecah yang semula tertutup rapat perlahan terpisah. "Arica ..." Suara itu serak dan sangat kecil.

"Ya, Nona? Anda menginginkan sesuatu? Katakan saja, saya akan melakukannya," sahut Arica cepat, tergesa meletakkan mangkuk ke meja dekat tempat tidur, untuk lebih fokus mendengarkan.

The Antagonist Witch Doesn't Want To Die { Tamat }Donde viven las historias. Descúbrelo ahora