Bab 11: Bicara

3.4K 495 11
                                    

Publish: Sabtu, 3 September 2022.

( Mulmed ) Anggap aja pasar yg didatengin Rosellyn, walopun harusnya gaada tiang listrik 😭🙏

( Mulmed ) Anggap aja pasar yg didatengin Rosellyn, walopun harusnya gaada tiang listrik 😭🙏

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***

Rencana yang sudah ditata sedemikian rupa untuk pulang ke kastel sebelum malam nyatanya harus urung dilakukan sebab acara parade menjelang malam semakin meriah. Ratusan lampion menerangi seluruh penjuru jalanan, dan iring-iringan manusia di sepanjang tepi jalan.

Kenapa Zephyr bisa ada di sini? Sedangkan tanah Marquess Grimsbane jauh dari pusat kekaisaran.

Perhatian Rosellyn terbagi menjadi dua, antara pemandangan indah di luar kedai minum teh, dan sosok yang duduk tenang di seberang meja menatap ke luar jendela.

Setelah aksi tabrakan tidak sengaja tadi, sebagai permintaan maaf, Zephyr memerintahkan dua kesatria pribadi untuk membantu menangkap si pencuri. Butuh waktu lebih dari dua jam hingga mendapat kabar baik, kantung uang berhasil didapatkan kembali tanpa kurang satu tael perak pun. Lalu, sekarang, sebagai tanda terima kasih tiada tara, Rosellyn mengajak minum teh bersama di satu kedai berlantai dua sambil melihat parade di jalanan.

Di satu sisi pikiran melalang buana memikirkan alasan kehadiran sang calon matahari kekaisaran di sini. Selain itu, Rosellyn juga yakin sekali sempat mendengar Lazuard menyinggung tentang pangeran yang diperintahkan ke medan perang di usia dua belas tahun, itu saat makan malam terakhir mereka.

Bocah ini akan menjadi putra mahkota masa depan, tentu saja Kaisar tidak akan membuatnya dalam bahaya, jadi pangeran yang dimaksud pastilah putra dari salah satu selir.” Suara maskulin Orias menyahut dalam kepala, menjawab kebingungan Rosellyn sejak awal memperhatikan Zephyr.

Kemampuan membaca pikiranmu mengerikan.” Rosellyn membalas dengan kritikan. Menunduk akhirnya memilih menyeruput teh di cangkir cantik sambil mengalihkan pandangan pada keramaian di jalanan, menatap iring-iringan dari rombongan pemusik menyusuri jalan bersama tarian dari beberapa wanita.

“Ada apa?” Zephyr tiba-tiba bertanya dengan bibir dihiasi senyuman, menoleh menatap Rosellyn setelah sebelumnya perhatian hanya tertuju pada parade.

“Ah?” Rosellyn mengerjap bingung.

“Kamu terlihat melamun menatapku, jadi aku bertanya apa ada sesuatu yang kamu pikirkan?” Zephyr mengulang pertanyaan dengan lebih jelas.

Keramahan dari nada suara itu membuat Rosellyn memberi pujian dalam hati, tidak heran jika di masa depan Zephyr menjadi putra mahkota yang disukai rakyat, murah senyum dan ramah adalah poin tambahan.

“Tidak, saya hanya berpikir sesuatu,” ujar Rosellyn ragu-ragu.

“Apa itu? Aku boleh mengetahuinya?” tanya Zephyr dengan bertumpu satu siku di lengan kursi.

The Antagonist Witch Doesn't Want To Die { Tamat }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang