Bab 40: Teh dan racun

1.9K 308 29
                                    

Publish: Senin, 31 Oktober 2022.


Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.


***

“Sudah selesai, Nona.” Arica berucap setelah benar-benar memperhatikan tidak ada kekurangan pada penampilan Rosellyn.

Berdiri dari posisi bersimpuh setelah merapikan ujung gaun, gadis muda itu menatap pantulan diri di cermin panjang, mengangguk puas oleh kinerja para pelayan yang cekatan dan rapi di setiap detail.

“Kita pergi sekarang,” ujar Rosellyn sambil melangkah menjauhi cermin.

“Ya, Nona,” angguk Arica.

Keluar dari kamar tidur diikuti dua pelayan di belakang, menyusuri lorong paviliun untuk pergi ke luar sore ini. Pagi tadi mendapat undangan minum teh dari Putri Zayeera setelah pertemuan terakhir satu bulan lalu, yang merupakan undangan untuk kelima Regina juga.

Lama berjalan di sepanjang jalan setapak batu, di mana sisi kiri dan kanan hanya ada tanaman dan pepohonan bunga, langkah akhirnya tiba di depan bangunan mewah istana putri. Suasana sama seperti pertama Rosellyn datang dulu, lingkungan nyaman dan udara mengalirkan aroma bunga matahari, bahkan sambutan kepala pelayan juga masih sama.

Dituntun menuju taman istana, rupanya belum ada yang datang selain Putri Zayeera sendiri menduduki satu kursi. Di belakang kursi itu ada sejumlah pelayan berdiri berjajar dengan kepala menunduk posisi hormat.

“Nona Grimsbane.” Putri Zayeera bangkit berdiri untuk menyambut tamu pertama, tersenyum halus di ujung bibir.

“Selamat siang, Putri.” Rosellyn membalas dengan merundukkan tubuh sejenak, ikut tersenyum saat melangkah semakin mendekati meja.

Satu kursi ditarikan oleh pelayan untuk Rosellyn duduk, lalu berdiri di belakang sang nona, menunggu tamu lain.

“Apa ada acara khusus jadi Anda mengundang para Regina untuk minum teh, Putri?” tanya Rosellyn setelah duduk nyaman.

Zayeera tersenyum kecil. “Tidak, aku hanya ingin mendekatkan diri dengan kelima Regina. Bagaimanapun, salah satu dari kalian akan menjadi kakak iparku,” jawabnya tenang.

Rosellyn balas tersenyum dan mengangguk mengerti.

Walaupun berkata tidak ada alasan khusus, Rosellyn yakin ini ada hubungannya dengan obrolan tempo minggu yang sempat membicarakan Mirelle dan tentang sihir. Tidak peduli berapa panjang penjelasan, Zayeera hanya membutuhkan bukti nyata, dan acara minum teh ini pasti untuk meyakinkan pengamatan.

The Antagonist Witch Doesn't Want To Die { Tamat }Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon