Bab 20: Damballa?

3.1K 521 21
                                    

Publish: Sabtu, 24 September 2022.

Publish: Sabtu, 24 September 2022

ओह! यह छवि हमारे सामग्री दिशानिर्देशों का पालन नहीं करती है। प्रकाशन जारी रखने के लिए, कृपया इसे हटा दें या कोई भिन्न छवि अपलोड करें।

***

“Arrghh-! Uhuk!”

Ledakan paling besar terjadi saat sihir hitam berbenturan dengan sihir Rosellyn membuat efek dorongan kuat hingga terhempas dan berguling jauh di atas tanah, mengerang kesakitan saat sekujur tubuh rasanya sudah remuk redam, darah segar dimuntahkan dari mulut yang terbatuk. Untungnya serangan fatal itu berhasil diblokir dari gerbong kereta yang ditempati Alastair.

Kabut asap membutakan pandangan Rosellyn yang telentang di tanah, mengedip lambat saat satu demi satu langkah kaki mendekat dari semua sisi, mengelilingi seperti raksasa menemukan mangsa. Saat asap mereda, baru terlihat tiga belas orang mengelilingi satu gadis yang terbaring, berdiri menjulang dengan jubah hitam seperti hantu kegelapan, dan tatapan lebih menakutkan dari pembunuh bayaran.

“Diabhal bean-bainnse.”

Suara serak khas orang tua itu terdengar lagi, telapak tangan terbuka di udara disejajarkan dengan wajah Rosellyn yang terbaring seperti sekarat, pucat dan bernapas terengah-engah menahan sakit.

Rosellyn memejamkan mata bersiap menerima rasa sakit kembali jika saja serangan selanjutnya diarahkan untuk membuat kematian, kinerja batu mana sudah habis sejak tangkisan terakhir dilayangkan melindungi diri.

Mantra sihir dibacakan oleh orang-orang berjubah, seketika sesuatu terasa mencekik leher Rosellyn dari dalam tanah, membuat gadis bergaun indah itu menggelepar saat aliran oksigen ke paru-paru dihentikan.

“Heuk-! Lep-pass! Tolo-ngg-“

Lidah Rosellyn sedikit terjulur, mulut terbuka mencoba memberontak dengan sisa tenaga yang ada. Kaki memukul-mukul tanah dan tangan memegangi leher, sebutir air mata menggantung di sudut mata emas yang menatap berkabut.

Di tengah kesakitan Rosellyn, angin kencang berembus, dan sejurus kemudian sesuatu melesat cepat seperti bumerang memecah lingkaran para orang berjubah. Sebuah pedang dilapisi mana keemasan tertancap beberapa senti dari sisi kepala Rosellyn, mengejutkan para penyihir hitam hingga bacaan mantra terhenti, dan spontan mundur menjaga jarak.

Suara tapak sepatu kuda yang berlari mendekat terdengar, membuat tiga belas orang di samping Rosellyn saling pandang sebelum menatap arah datangnya seseorang berkuda.

“Pengganggu-!” gerutu salah satu dari orang itu, mengisyaratkan sesuatu pada dua belas rekannya, lalu kompak membuat pola sihir.

Dalam hitungan detik, sosok-sosok berjubah hitam itu menghilang seakan ditelan kegelapan malam. Menyisakan Rosellyn sendirian terbaring tanpa daya di atas tanah dingin bekas pertarungan antar dua jenis sihir.

Rosellyn meringis saat pendengaran penuh oleh suara langkah kuda, memaksakan diri untuk membuka mata saat cekikan di leher tiba-tiba menghilang meninggalkan sesak di dada. Penglihatan berkunang-kunang, hanya bisa menangkap siluet seseorang mendekat, langkah itu terdengar mantap berhenti di sampingnya yang terbaring babak-belur, lalu mencabut pedang dari tanah.

The Antagonist Witch Doesn't Want To Die { Tamat }जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें