Bab 42: Sebuah kebebasan

1.8K 321 49
                                    

Publish: Sabtu, 5 November 2022.


Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


***

Berapa hari sudah berlalu?

Berapa banyak waktu telah dilewati?

Siang dan malam diketahui hanya dari celah lubang angin yang memberitahu pergantian hari, tidak ada kunjungan lagi setelah Zeyglar beberapa waktu lalu, terhitung ini hampir dua minggu. Tidak ada juga kabar bagaimana kondisi korban keracunan, apakah pelaku sebenarnya ditangkap atau tidak, apakah empat Regina sudah sembuh atau belum.

Menyadari tidak ada tanda-tanda akan keluar dari penjara, semua pertanyaan hanya bisa dijawab sendiri bahwa masalah masih tidak mendapat titik terang kebenaran.

Tidak lama lagi mungkin dekret Kaisar diturunkan untuk menghukum Rosellyn sesuai peraturan, yang dianggap telah merencanakan mencelakai Putri Kekaisaran dan empat putri bangsawan. Dengan tuntutan kesalahan itu, hukuman cambuk tidak akan cukup bagi para keluarga korban, walaupun itu bukan kesalahan yang dilakukan sebenarnya.

Sejak obrolan malam dengan Mirelle, Rosellyn menyadari bahwa mencoba melawan takdir adalah hal sia-sia, karena dunia memiliki cara sendiri untuk tetap berjalan sesuai plot novel asli.

Dunia ini diciptakan di mana Mirelle adalah pemeran utama dan Rosellyn pemeran penjahat, itu tidak berubah bagi pembaca novel walaupun kejahatan tidak pernah dilakukan Rosellyn, dan kebaikan Mirelle hanya topeng. Seperti sebuah pertunjukkan di atas panggung, penonton tidak akan terlalu peduli pada kebenaran di balik pentas.

Setelah sekian hari dilalui dalam penjara, kini Rosellyn bisa membentangkan tangan yang tidak memiliki belenggu sihir, memejamkan mata dan mendongak membiarkan semilir angin menyapu seluruh tubuh, membelai setiap inci kulit, dan menerbangkan helai anak rambut beserta gaun.

Walaupun raga masih di penjara istana, jiwa Rosellyn berhasil ditarik Orias lagi ke alam bawah sadar, melepaskan segala efek sihir pengekang.

Mata yang semula tertutup tenang akhirnya terbuka bersama hela napas panjang, pemandangan permadani rumput hitam dan tanah terlihat agak mengerikan, saat mendongak hanya akan mendapati rimbun dedaunan dari pohon besar satu-satunya di tempat ini.

Ini dunia Rosellyn.

Alam bawah sadar adalah dunianya sendiri.

Dan, semua keindahan serta kenyamanan sebelumnya telah direnggut Damballa dengan sihir hitam. Namun, bahkan jika sekarang tanah ini terbakar habis, seluruh energi bagai tersedot habis, masih ada pusat spiritual milik Rosellyn yang bertahan di bawah perlindungan Orias.

The Antagonist Witch Doesn't Want To Die { Tamat }Where stories live. Discover now