Bab 17: Zeyglar Qian Morelli

3.4K 491 9
                                    

Publis: Minggu, 18 September 2022.

(Mulmed) contoh taman labirin.

(Mulmed) contoh taman labirin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Berdiri di balkon luar aula, Rosellyn memejamkan mata sejenak menikmati embusan angin dingin malam menerbangkan helai rambut dan ujung dari gaun, menghela napas panjang guna meredakan sesak yang dirasakan sejak memasuki ruangan acara. Sebenarnya, ingin pulang, tapi tidak menemukan Alastair di seluruh sudut aula, jadi tidak punya pilihan selain menunggu ditemui.

Saat kelopak mata terbuka, menunjukkan manik emas bersinar memantulkan cahaya lampu istana, ada lengkungan senyum nyaman di bibir. Namun, ekspresi menikmati itu sedikit berubah saat pandangan menemukan sesuatu di taman samping istana, mengernyit dahi melihat seseorang di keremangan cahaya berjalan ke satu arah menjauhi istana.

"Kakak?" gumam Rosellyn langsung bisa mengenali punggung sosok berjas coklat itu.

Tidak mungkin salah orang, Rosellyn hafal betul proporsi tubuh Alastair walaupun jarang bertemu, apalagi jas yang dikenakan malam ini.

Ke mana Alastair menjauhi istana?

Menengok ke dalam, acara masih berlangsung, Rosellyn sama sekali tidak berminat ikut sampai akhir. Toh, hanya mementingkan nasib sendiri ke depannya, tidak terlalu penting menjalin relasi.

Jadi, haruskah Rosellyn mengikuti Alastair?

Berdiskusi sendiri dalam pikiran, akhirnya memutuskan mengikuti sang kakak yang pergi entah akan ke mana. Sempat celingak-celinguk untuk memastikan apakah ada orang di sekitar atau tidak, mendapati kekosongan. Rosellyn tersenyum sengit sambil mengangkat rok gaun tinggi-tinggi, karena aula masih di lantai pertama, jadi tidak sulit untuk turun dari balkon dengan melewati pagar pembatas ini. Ditambah tidak ada orang lain di sini, memudahkan aksi tidak terpuji itu.

"Ukh-!" ringis Rosellyn begitu berhasil menginjakkan kaki di atas tanah berumput, sempat kehilangan keseimbangan, tapi tidak sampai jatuh.

Dengan cepat merapikan kembali gaun sebelum melangkah sedikit tergesa-gesa ke arah hilangnya Alastair. Rosellyn tidak hafal tata letak istana, tapi nekat menerobos kemungkinan akan tersesat jika pergi sendirian. Menyusuri rumput taman istana, perlu sedikit usaha untuk berhasil mengikuti sosok sang kakak yang sudah jauh. Tidak ingin ketahuan mengikuti, jadi menjaga jarak cukup jauh, dan menekan mana kehadiran agar tidak bisa dirasakan.

Gerakan berjalan Alastair sedikit mencurigakan, terkadang celingukan, lagi pula pergi tanpa memberitahu sejak awal bahwa akan keluar dari ruangan acara itu agak menyebalkan. Langkah Rosellyn perlahan memelan hingga berhenti sebelum jauh memasuki sebuah labirin dari pohon hias, tinggi tanaman itu sekitar dua meter jadi tidak bisa melihat sekitar selain depan dan belakang, tanaman sangat terawat membentuk lorong-lorong jalan.

The Antagonist Witch Doesn't Want To Die { Tamat }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang