Bab 53: Ingin Membebaskanmu

1.9K 327 24
                                    

Publish: Minggu, 27 November 2022.

(Besok tamat ahahaha-)


Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


***

Rosellyn jatuh tersungkur saat kaki tak lagi kuat menopang bobot tubuh untuk berdiri, mengerang parau bersama aliran darah di sudut bibir yang mana wajah sudah semakin pucat, di hari ke lima mendapat hukuman cambuk tanpa diberi makan layak selain satu roti berjamur dan air berbau busuk setiap hari.

Penyihir istana kembali pergi meninggalkan Rosellyn sendirian di ruang penjara itu setelah memberikan dua ratus cambukkan, hanya tersisa beberapa hari sebelum eksekusi penggal diadakan, tapi kondisi semakin melemah membuat Orias khawatir sang inang akan mati sebelum hukuman diberikan.

Pintu ruangan yang tertutup rapat sepeninggal penyihir pemberi hukuman terbuka lagi dengan lebih lebar membawa cahaya lebih banyak masuk menyorot, disusul suara langkah kaki mendekat.

Terlalu menyakitkan untuk Rosellyn mengambil gerakan, jadi hanya bisa melihat beberapa pasang sepatu, salah satunya cukup mewah, dan yang lain merupakan sepatu kesatria. Namun, tidak lama berdiri diam di depan, para kesatria mengambil langkah mundur dan pergi meninggalkan dua orang saja di dalam ruangan itu.

"Rossie ..."

Panggilan lirih datang, orang satu-satunya yang tersisa akhirnya mengeluarkan suara, bersama dengan menjatuhkan diri bersimpuh di depan Rosellyn, membuat mau tidak mau memaksakan tenaga mengangkat pandangan dengan sisa kesadaran.

Pandangan sayu bertemu dengan sorot rumit, senyum Rosellyn terulas menemukan wajah tampan Lazuard diselimuti berbagai emosi tak terkendali saat ini, ada kesedihan, kemarahan, dan kepanikan menjadi satu.

"Laz," panggil Rosellyn serak. "Bagaimana ... keadaanmu?" tanyanya melanjutkan lebih pelan.

Mulut Lazuard terkatup rapat, kalimat yang ingin diutarakan sejak pertama berniat memasuki ruangan ini tidak berhasil keluar, melihat betapa menyedihkan keadaan gadis itu.

Pada malam kejadian di Duchy, Lazuard ingat semuanya, bagaimana tubuh dan pikiran dikendalikan oleh seseorang saat hampir tertidur, tapi tidak bisa melepaskan diri dari pengendali. Ingat saat menyerang membabi buta di waktu yang seharusnya digunakan beristirahat, masih jelas bagaimana gadis itu tidak pernah sekali pun membalas serangan.

Lazuard tidak ingat apa yang terjadi setelah Rosellyn memberikan satu-satunya serangan ke ulu hati, karena jatuh tidak sadarkan diri dan butuh perawatan berhari-hari, saat bangun malah mendapat kabar bahwa Rosellyn tertangkap pihak istana lagi dan akan dihukum penggal.

The Antagonist Witch Doesn't Want To Die { Tamat }Where stories live. Discover now