Bab 16: Debutante

3.4K 455 14
                                    

Publis: Kamis, 15 September 2022.

( Mulmed ) penampilan Rosellyn.

( Mulmed ) penampilan Rosellyn

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

***

Hari yang ditunggu-tunggu dengan begitu banyak perencanaan akhirnya tiba, waktu di mana gadis-gadis muda bangsawan memantaskan diri untuk datang ke acara kebesaran yang selalu diadakan kalangan aristokrat. Merias diri semaksimal mungkin untuk memikat pria pujaan, apalagi kali ini yang mengadakan acara adalah istana kekaisaran.

“Apakah semuanya nyaman, Nona?” tanya Patricia memastikan setelah memasangkan high heels ungu di kaki Rosellyn, mendongak untuk menatap.

“Ya,” jawab Rosellyn singkat sambil bangkit berdiri.

Patricia dan sejumlah pelayan yang merias berdiri berjajar begitu tugas selesai, kompak mengeluarkan binar penuh puja di mata melihat penampilan sempurna sang nona muda.

Sangat cantik dengan gaun ungu-putih berenda yang mengembang hingga ke mata kaki, kalung mutiara layered, dan rambut jingga bergelombang ditata mengikal berhias aksesoris dari mutiara juga. Sepasang sarung tangan brokat putih melindungi kelima jari berkerut di bagian pergelangan, diakhiri dengan high heels ungu, terdapat renda putih sebagai pemanis dan hiasan pita bermutiara.

“Nona kami sangat cantik,” puji Maria, dan diangguki setuju oleh pelayan lain dengan senyum mengembang.

Rasa puas merayap di hati melihat hasil usaha mendandani Rosellyn sejak pagi tidak mengecewakan mata. Jika mereka yang sesama perempuan saja bisa terpesona, apalagi laki-laki di sana nanti.

Rosellyn tersenyum. “Baiklah, kalau begitu aku pergi sekarang,” ujarnya.

“Ya, Nona. Gerbong pasti sudah dipersiapkan,” angguk Patricia mewakili yang lainnya bicara.

Rosellyn balas mengangguk, melangkah akan ke pintu keluar kamar diikuti sejumlah pelayan di belakang. Suara ketukan hak sepatu mengiringi di setiap langkah lorong, hingga di tangga dan turun perlahan sambil menjepit keliman gaun.

Hampir seharian duduk dirias bukanlah waktu singkat, dan riasan di wajah membuat Rosellyn merasa bukan dirinya yang biasa. Tapi itu cantik saat dilihat di cermin, sekarang setuju bahwa kalimat ‘cantik itu menyakitkan’ memang nyata, karena Rosellyn sedikit tertekan oleh semua perintilan pakaian.

Walaupun mengatakan sedikit tertekan, bukan berarti Rosellyn tidak suka, hasil riasan tangan-tangan lihai pelayan Grimsbane tidak bisa diragukan, memang memuaskan. Lagi pula, untuk sedikit ketidaknyamanan bisa dikatakan wajar di zaman ini, perpaduan kuatnya ikatan tali crinoline di pinggang dan eratnya balutan korset membuat sesak napas, itu demi membuat proporsi tubuh sempurna.

The Antagonist Witch Doesn't Want To Die { Tamat }Où les histoires vivent. Découvrez maintenant