Bab 31: Penyelamat

2.2K 364 18
                                    

Publish: Selasa, 11 Oktober 2022


Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


***

Tak lama menunggu, sejumlah orang berjubah hitam masuk dan mendekati tempat Rosellyn duduk lemah kekurangan banyak darah. Ada total tujuh orang, jubah dan penampilan mereka sama persis hingga sulit dibedakan selain dari tinggi badan.

Lima orang berdiri di lima titik seperti pola pentagram, sementara dua orang tetap maju mendekati Rosellyn yang cepat-cepat memaksakan diri berdiri terpincang. Sendi kaki bahkan terasa kram sekarang akibat saking lamanya duduk bertekuk kaki.

"Apa yang kalian inginkan?"

Rosellyn bertanya dengan menahan rasa takut akan ancaman yang mendekat, tapi orang-orang itu seakan tuli, terus bertingkah tak acuh tanpa menggubris apa pun dari korban.

Salah satu dari dua orang yang mendekat merundukkan tubuh, menelisik luka di kaki Rosellyn sambil mengulurkan tangan, menyentuh betis itu perlahan untuk mengeluarkan dari dalam wadah.

Kaki berlumur darah dibiarkan memijak tanah, lalu meremas bagian betis tanpa peringatan.

"Jangan- .... aaaaaarrrrrgggghhh!"

Jeritan nyaring membelah malam, memantul di dinding-dinding gua, menggema berkali-kali, lalu hilang menyisakan napas terengah Rosellyn di bawah tremor sekujur tubuh. Dua tangan mengepal erat saat air mata meluncur di sepanjang pipi, manik emas mengeluarkan bulir bening menerima rangsangan sakit pada luka yang dipaksa mengeluarkan darah lagi.

Rosellyn tidak mengerti alasan mengapa darah diperas seakan susu pada seekor sapi, bau anyir memenuhi tempat itu lebih pekat, kaki sudah tidak memiliki tenaga tapi tetap dipaksa bertahan dalam tekanan.

"Jangan lakukan lagi, kumohon, itu sakit," pinta Rosellyn memohon, sorot mata memelas berlinang air mata.

Satu orang berjubah yang sejak awal berjongkok saja di sisi kanan Rosellyn diam-diam membuat pola sihir di atas batu bundar pijakan mereka, hingga perlahan tapi pasti sebuah pola tercipta menimbulkan cahaya keunguan.

Rosellyn berontak dengan sisa tenaga yang dimiliki, menarik-narik tangan dan meronta saat merasa pola itu seperti pertanda hal tidak baik. Ditambah lima orang yang berdiri berkeliling mulai merapal mantra sangat panjang seperti lantunan ayat memuja Tuhan.

"Tidak. Tidak. Apa pun yang ingin kalian lakukan, hentikan! Ha-arrgghh!" Berontakan keras dengan suara lantang Rosellyn berikan di bawah remasan luka.

The Antagonist Witch Doesn't Want To Die { Tamat }Where stories live. Discover now