Bab 41: Penahanan

1.7K 326 25
                                    

Publish: Rabu, 2 November 2022.

(Mulmed) Penjara sementara untuk Rosellyn.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***

Jubah hitam berkibar saat Zeyglar melompat turun dari kuda, mantap menapak tanah sebelum langkah pertama diambil cepat, berlari di sepanjang jalan menuju istana dari gerbang depan. Ekspresi mengeras di wajah itu membuat kesatria dan pelayan yang dilewati urung menyapa, hanya merundukkan tubuh memberi hormat meskipun tidak dibalas.

Jarak antara depan istana ke ruang takhta Kaisar terasa lebih jauh dari biasanya, padahal sudah ditempuh dengan berlari sekencang mungkin, seakan menyongsong musuh di garis depan perbatasan perang. Keringat tipis menghiasi pelipis, dan anak rambut bergoyang di sepanjang langkah, bahkan gemerincing kecil terdengar samar-samar dari setiap pin yang bergesekan dengan pakaian.

Setelah sekian meter berlari, akhirnya tiba di depan ruangan yang dituju, tanpa menunggu kesatria penjaga membukakan pintu, Zeyglar sudah lebih dulu mendorong benda itu agar terbuka memberi celah lebar, cahaya matahari menyorot masuk memberi bayangan memanjang di lantai saat melangkah masuk dengan pasti.

Puluhan pasang mata yang sebelumnya tampak serius menghadap Kaisar mendadak dibuat menoleh, niat menyapa diurungkan saat melihat wajah itu tidak bisa dikatakan ramah, jadi mereka hanya kompak merundukkan tubuh sebagai gestur memberi hormat meskipun diabaikan.

"Pangeran Pertama, ada apa dengan kedatanganmu kembali? Bukankah seharusnya di perbatasan Utara sekarang?" Permaisuri bertanya, terkejut oleh kedatangan tanpa kabar dari Zeyglar yang baru satu minggu lalu pergi.

Mereka heran dengan kedatangan Zeyglar yang jelas sekali terlihat tergesa-gesa, apalagi ekspresi wajah mengeras itu, membuat semua orang waspada tanpa sadar.

"Apa yang kamu lakukan, Zeyglar? Berhenti di sana, dan mundur!"

Keheranan Kaisar tidak berlangsung lama, sebab langkah lebar-lebar Zeyglar membawa hingga naik ke lantai singgasana, mengharuskan memberi perintah lantang.

"Astaga!"

"Yang Mulia-!"

"Ya Tuhan!"

Detik selanjutnya napas seluruh penghuni ruangan dibuat tertahan oleh bunyi desing pedang yang ditarik dari sarungnya, membuat suasana menjadi lebih tegang dan terhenyak di tempat tanpa berani bergerak seinci pun, hanya pekikan tertahan keluar dari beberapa mulut kanselir.

The Antagonist Witch Doesn't Want To Die { Tamat }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang