Bab 21: Pemulihan

3.4K 454 15
                                    

Publish: Minggu, 25 September 2022.


Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


***

Bahaya seakan sudah menjadi ekor untuk Rosellyn, satu-satunya tempat yang aman hanya kastel, karena sedikit saja lengah maka celaka itu datang. Seperti insiden malam di hari debutante kemarin, perjalanan pulang yang seharusnya untuk beristirahat malah mengalami malapetaka. Seisi kastel kalang-kabut begitu melihat sang tuan dan nona muda pulang dengan dikawal beberapa kesatria dari kekaisaran, dipimpin pangeran yang membuat para pelayan meringis ngeri hampir berpikiran buruk.

Bahkan, pendeta dari kuil suci segera dipanggil untuk mengobati luka dalam yang ada pada dua pewaris kastel Grimsbane itu. Untungnya keduanya berhasil ditangani dengan cepat dan tepat, meski dampak racun di tubuh Alastair membuat tidak sadarkan diri sampai sekarang, tapi semua itu sudah dikeluarkan tanpa sisa. Di sisi lain Rosellyn jauh baik-baik saja jika dilihat dari kesadaran yang masih utuh, hanya beberapa bekas luka samar sedikit mengkhawatirkan untuk ukuran seorang nona bangsawan.

Bunyi benturan antar benda porselen terdengar saat Rosellyn meletakkan cangkir di atas piring alas, menghela napas pelan saat hangat teh mawar mengalir di tenggorokan.

“Anda ingin berbaring, Nona?” tanya Patricia sambil menarik mangkuk kosong bekas menghidangkan sup makan malam.

Rosellyn menggeleng. “Nanti saja,” tolaknya, sebab akan merasakan kontraksi menyakitkan di setiap mencoba menggerakkan badan.

“Baiklah, kalau begitu saya akan mengantar ini dulu,” angguk Patricia setelah selesai menyatukan mangkuk dan piring kotor di atas nampan.

Merapikan tempat tidur dari alat-alat makan, dan menaikkan selimut untuk menutupi kaki itu dari udara dingin. Tapi belum sempat Patricia beranjak pergi, ketukan di pintu dari luar terdengar, membuat dua perempuan di dalam ruangan saling pandang sesaat.

“Saya akan membuka pintu,” ujar Patricia sambil membawa nampan ke arah pintu.

Dari tempat tidur Rosellyn mencoba melihat siapa yang datang, melongokkan kepala dengan pandangan penasaran ke arah pintu yang dibuka Patricia.

“A-Ah, Tuan Muda, Anda datang ...” Patricia sedikit terkejut saat membuka daun pintu, sosok tinggi besar Lazuard berdiri begitu dekat.

Patricia merundukkan tubuh segera setelah menguasai keterkejutan, lalu berbalik untuk menatap Rosellyn sambil membuka pintu lebih lebar.

“Nona, ini Tuan Muda Lazuard,” beritahu Patricia pada Rosellyn yang sebenarnya sudah bisa melihat siapa tamu.

Rosellyn mengangguk, dengan itu Lazuard diizinkan masuk dan Patricia melanjutkan niat pergi dari kamar tidur, meninggalkan dua orang memiliki waktu mengobrol.

The Antagonist Witch Doesn't Want To Die { Tamat }Where stories live. Discover now