44. PENGENDALI

2.3K 242 3
                                    

Haii, i'm comeback! Mana red carpet nya?

***

"RATAKAN!"

Tepat setelah Wildan mengumandangkan titahnya, semua anak Hades angkatan 30 langsung membabat habis anak Poseidon. Baik yang sudah dilantik, maupun yang baru akan dilantik. Titah Wildan, begitu mutlak. Sampai-sampai tak ada satupun yang berani menentangnya.

Markas Poseidon sudah habis terbakar. Wildan, si pelaku utama tampak memasang raut menyeringai. Dia bahkan tetap berdiri ditempatnya sejak awal. Meskipun banyak orang yang mengerubungi markas, tak ada satupun yang berani menyinggungnya.

Setengah jam setelah insiden pembakaran tersebut, inti Poseidon datang, minus Andra. Karena Wildan sudah mengatur strategi bersama anak buahnya untuk bagaimanapun caranya, Andra tidak boleh datang bersama inti Poseidon yang lain. Untuk apa? Jelas, untuk mengeroyok Andra tanpa dihalangi orang lain.

Dan tepat pada saat inti Poseidon datang, Devano langsung saja memberikan bogeman mentah pada Wildan, yang seketika dibalas tunai oleh Wildan. Dua orang penting itu langsung terlibat perkelahian sengit. Yang dimenangkan oleh...keduanya. Ya, mereka sama-sama tangguh. Sehingga tak ada yang bisa kalah.

Devano marah besar. Karena tidak ada hujan tidak ada badai, tiba-tiba markasnya dibakar oleh Wildan. Ya, memangnya manusia waras mana yang membiarkan markasnya hancur?

Setelah itu, Jeff, Selatan, dan Indra maju mengeroyok Wildan. Tapi baru beberapa menit berkelahi, ponsel Indra berbunyi. Seseorang mengatakan kalau Andra dikeroyok oleh banyak laki-laki dan kemudian dengan santainya Wildan membalas,

"Mereka suruhan gue."

Indra murka. Saat ia hendak menyerang Wildan, Devano menahannya. Katanya, keselamatan Andra lebih penting. Devano sendiri yang akan menghabisi Wildan, atas nama Andra. Dan ya, akhirnya Indra dan Jeff menuju lokasi tempat Andra dikeroyok. Tersisa Devano, Selatan, dan beberapa anak Poseidon yang memang Devano berikan perintah untuk membantunya.

Tapi dilihat dari jumlah, pasukan Devano jelas kalah telak. Wildan membawa seluruh pasukannya yang dari Angkatan 30, yang berjumlah seratus orang. Kemudian setengah pasukan Angkatan 31, dibawah kepemimpinan Aditya Dewanata. Kemana setengahnya? Sedang menjaga ruangan tempat Arsen dirawat. Sampai saat ini, Arsen masih belum menunjukkan gerakan apa-apa. Dan karena itulah, Adit langsung menghubungi Wildan.

Sedangkan Angkatan 32, dibawah kepemimpinan Antariksa Gentala Smith, sedang mengeroyok Andra. Bayangkan saja, seratus orang lawan satu orang. Jelas, Andra langsung kalah. Sebenarnya mengeroyok musuh, bukan style Hades. Tapi karena Poseidon yang mulai duluan, ya trobos ajalah anjing. Lo jual gue beli.

Akhirnya, Devano, Selatan, dan beberapa anak Poseidon yang tersisa, menyerang Hades walaupun sadar, mereka kalah jumlah. Tapi ya namanya orang emosi, mana mikir sama keselamatan.

Setengah jam, pasukan Poseidon berhasil dipukul mundur oleh Hades, secara telak. Semuanya sekarat, tersisa Devano dan Selatan. Walaupun luka-luka, setidaknya luka keduanya tak begitu banyak. Mereka masih bisa untuk berdiri sedangkan yang lainnya, ngangkat tangan aja udah nggak sanggup.

Melihat pasukannya tumbang, Devano langsung saja menelpon rumah sakit milik keluarganya untuk mendatangkan banyak ambulance untuk mengangkut anggotanya. Untung anak Sultan, jadi nggak perlu antri rumah sakit.

Devano menatap nyalang kearah semua anak Hades. Tatapan matanya, tersirat kesakitan juga kekecewaan yang mendalam, Adit bisa melihat itu. Tapi ia tak paham, kekecewaan seperti apa yang dirasakan oleh Devano.

ALASTAIR : Be Mine, Aurora! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang