61. THE TRUTH : MENGURAI TAKDIR BENANG MERAH (2)

3.3K 246 6
                                    

⚠ WARNING!! MENGANDUNG ADEGAN 18+ ⚠

***

Markas Poseidon, 2018.

"Kak Andra, Ghea boleh minta temenin ke minimarket sebentar, nggak?"

Andra yang tengah rebahan sembari menghafal rumus kimia yang akan menjadi topik ulangannya besok pagi, langsung bangun dan duduk, menatap kearah Ghea. "Mau ngapain?"

"Beli cemilan. Ghea bosen! Kakak belajar terus, Ghea dianggurin," keluh Ghea dengan mengerucutkan bibirnya.

Andra terkekeh melihat raut wajah Ghea yang nampak sangat menggemaskan itu. "Emang Jeff kemana, hm? Biasanya lengket terus kalian," katanya bingung. Cukup aneh! Sejak kapan Jeff, si bucinnya Ghea itu membiarkan Ghea berada di markas tanpa dirinya.

"Kak Jeff lagi rapat OSIS, Kak Andra. Dia sibuk, dan Ghea nggak boleh ganggu. Emangnya kakak? Kerjaannya rebahan doang," entah itu sindiran atau bagaimana, tapi Andra hanya mampu mengelus dada mendengarnya. Adik Devano ini benar-benar kalau ngomong suka bener.

Oh iya ngomong-ngomong, Andra sedang ada di ruang keluarga yang ada di markas Poseidon. Kenapa Andra bebas masuk padahal ia bukan anggota Poseidon?

Sebenarnya, sistem keanggotaan Poseidon sama dengan Hades. Mereka menerima siapapun laki-laki yang lolos seleksi, dari umur berapapun. Namun, hanya 50 orang saja yang bisa dinobatkan sebagai anggota resmi. Sedangkan yang lainnya? Hanya bisa mengakui Poseidon di markas. Selebihnya, terlebih untuk di depan umum, mereka tetap tutup mulut.

Jadi, Andra sudah menjadi anggota Poseidon sejak kecil. Namun, ia belum bisa membeberkan fakta itu di publik, karena dia belum dilantik menjadi anggota resmi.

Sedangkan Ghea, kenapa bisa masuk? Ghea, gadis cilik yang masih kelas 9 SMP itu merupakan adik dari Devano, dan pacar kesayangan Jeff, dimana keduanya merupakan anggota Poseidon. Selain itu, ketua Poseidon angkatan sekarang, adalah sepupu jauh dari Ghea dan Devano, sehingga Ghea punya posisi yang cukup kuat di Poseidon.

"Ucapan kamu emang bener, sih. Yaa tapi jangan sefrontal itu, kali," cetus Andra melirik Ghea dengan sinis. Namun bukannya takut, Ghea malah tertawa.

"Udah udah, ayo kakak anterin. Bisa-bisa kelamaan nyerocos kamu malah bikin kakak sakit hati." Andra mengomel pelan, kemudian membantu Ghea untuk berdiri.

Setelah Ghea berdiri, Andra mengambil jaket hitam miliknya, kemudian memakaikannya ke tubuh kecil Ghea. Laki-laki itu terlihat begitu telaten juga tulus disetiap gerakannya.

"Kak Andra..."

"Hm?"

"Suatu saat nanti, perempuan yang jadi pendamping hidup Kak Andra bakalan bahagiaaaa banget."

Deg.

Andra menatap Ghea dengan tatapan yang sulit diartikan. "Kenapa?"

"Karena setiap gerakan yang Kak Andra keluarkan, itu sangat tulus," jawab Ghea dengan lugas. "Ghea tau, diantara kriteria laki-laki yang dicari sama perempuan, yang paling dominan itu, laki-lakinya harus tulus," lanjutnya diiringi senyuman girang.

Andra tertegun. Tulus? Mana ada ketulusan yang merenggut nyawa perempuan, bahkan calon anaknya sendiri?

***

+6282XXXXXXXXX
Ghea, bisa ketemu di gedung ini?
Share location📍
Ada hal yang mau aku bicarakan.
Tentang hubungan kita.
Ini aku, Jeff.

"Kak Andra, bisa berhenti sebentar?" Ghea menepuk pundak Andra yang tengah mengendarai motornya setelah melihat pesan tersebut.

"KENAPA, GHE?" teriak Andra saat merasakan tepukan di bahunya.

ALASTAIR : Be Mine, Aurora! [END]Where stories live. Discover now