3. υℓαηg тαнυη

156 21 0
                                    

"Rider, Kemari kau!" Panggil Hanma.

"Kami ada tugas baru untukmu." Ucap Kisaki sembari duduk di atas salah satu meja yang ada di sana.

"Apa?" Jawab bocah itu.

"Mata-matai geng Tokyo Manji!" Perintah Kisaki Tetta yang membuat mata Rider membulat sempurna.

"Kenapa? Jangan bilang kau belum pernah dengar soal geng Touman?" Jawab Kisaki yang membaca ekspresi Rider.

"Tentu saja pernah." Jawab Rider singkat.

"Lakukanlah tugasmu."

Rider terdiam sejenak. Ia memikirkan sebuah peluang besar dengan memata-matai geng tersebut. "Bayar aku 2 kali lipat."

Permintaan Rider membuat Hanma terkejut. Ia berdiri, berjalan kearah Rider lalu mencengkram hoodie hitam bocah SD itu. "Apa-apaan kau ini? Apa kau dapat menjamin bahwa kau dapat menyelesaikan semuanya dengan baik? hah?!"

Rider menghembuskan nafasnya dengan kasar. "Kau tahu kan aku juga bersekolah? Aku juga akan membayar salah satu rekan kepercayaanku untuk memata-matai mereka. Ia juga sekolah disekolah yang sama dengan para petinggi Touman. Tenang saja, aku sudah punya rencana sempurna."

Hanma menarik Hoodie Rider lebih keras lagi. "Jika kau gagal, tanganku ini yang akan menghancurkan kerangka mu." Ucap Hanma pelan tapi masih bisa didengar oleh Kisaki.

"Tenang saja." Jawab Rider yang tidak memberikan perlawanan apapun. Mata kuning nya menatap mata kuning keemasan Hanma dengan sangat tenang. Seolah tugas baru ini seperti PR biasa.

Hanma pun melepas cengkramannya. Lalu berjalan menjauhi Kisaki dan Rider. "Kami akan membayarmu 2 kali lipat kalau kau menjalankan tugasmu dengan baik." Ucap Kisaki.

Rider berjalan keluar dari gedung tua itu tanpa berkata sepatah katapun. Ia benar-benar bocah yang dingin dan misterius. Setelah Rider keluar dari gedung itu. Hanma berjalan membuntutinya diam-diam.

Kisaki yang melihat semua itu hanya duduk diam ditempat sembari memainkan Handphone-nya.

Rider terus berjalan disepinya malam. Udara dingin berhembus meliputi kota Tokyo.

Diperjalanan menuju rumahnya, Rider merasa bahwa ia sedang dibuntuti seseorang. Tingkat kepekaan-nya yang tinggi membuatnya bisa merasakan kehadiran seseorang walaupun orang itu jauh dari dirinya.  Tetapi ia tidak takut sama sekali. Ia terus melangkahkan kaki sampai ia tiba dirumah yang kecil dan kumuh.

Ia masuk dan mengunci pintu. Kemudian berjalan keruang dapur dan mengambil sebungkus salad yang ia beli di minimarket.

Hanma yang sedari tadi membuntutinya diam-diam sudah mengetahui posisi Rider ada dimana, yaitu didapur. Hanma tidak bisa menemukan celah manapun untuk bisa mengintip Rider didalam sana.

KREKK!!

'sial!' Batin Hanma yang tak sengaja menginjak ranting kering dibawah kakinya.

Rider mendengarkan suara ranting itu. Tetapi ia mengabaikannya dan kemudian bernyanyi pelan.

"Selamat ulang tahun..
Selamat ulang tahun..
Selamat ulang tahun.. aku..
Selamat ulang tahun.."

Ia menghembus nafas dengan kasar.

"Selamat ulang tahun untuk ku." Gumam nya yang dapat didengar oleh dibalik dinding. Kemudian Rider lanjut memakan salad yang ada dihadapannya.

..

"Dapat info?" Tanya Kisaki yang masih menghadap ponsel. Hanma sudah memantau pergerakan Rider selama 3 jam disana tanpa mendapatkan kabar apapun. Anak itu hanya diam didalam rumah, entah sedang melakukan apa, yang pasti ia tidak tidur.

Hanma menggeleng. "Bocah itu berulang tahun hari ini. Ia malah bernyanyi sendiri." Hanma terkikik.

Kisaki hanya melirik Hanma dengan malas.

"Bawahan kita masih belum menemukan dimana sekolah bocah itu." Ucap Kisaki.

"Sudah lah. Tak perlu khawatir. Jika ia berbuat sesuatu yang merugikan kita, ada tanganku yang bisa melayangkan nyawanya." Ucap Hanma angkuh, namun tidak direspon oleh Kisaki. Cowok berkacamata itu terus-terusan saja waspada.

"Jenius dan konyol secara bersamaan." Hanma duduk disebelah Kisaki sembari menghisap rokoknya.

..

'Kurasa orang itu sudah pergi.' Batin Rider.

'Aku tak mau identitas ku terbuka. Walau oleh atasanku sendiri. Aku harus berhati-hati.'

'Satu bawahan Moebius mengetahui markas ku yang satu ini. Aku harus pindah ke markas lain.'   lanjutnya yang setelah itu keluar dari rumah dan pergi entah kemana.

...






















Kisaki Tetta

Kisaki Tetta

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Shuji Hanma

Shuji Hanma

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Rider

Rider

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



Pics source: pinterest & (Rider) by me.



IMPOSTOR (END) - Another Story From Tokyo ManjiWhere stories live. Discover now