17. ¢єяαн☀

58 9 3
                                    

Taman sekolah menjadi tempat yang tepat untuk dilakukannya meditasi. Senju memimpin langsung semadi itu, membimbing Rei, Hinata dan Emma agar bisa berdamai dengan kejadian 3 Agustus lalu.

"Tarik nafas dalam-dalam..." Ucap Senju.

"Sampai saya bilang tiga baru dikeluarkan. Satu.. Dua.. Tigaaa..." Ketiga temannya mengikuti apa yang Senju katakan.

KRIUKK.. KRIUKK...

Mereka berempat tidak tahu siapa yang berisik ditempat itu karena mereka semua sedang pejam mata.

"Abaikan saja semua gangguan disana teman-temanku. Mari..
KRIUKK....
".. kita.. "
KRIUKKK....
"WOI!!!" Pekik Senju yang membuat ketiga temannya kaget.

KRIUKK.. KRIUKK.. KRIUKK....

Ternyata itu adalah Baji yang sedang duduk makan keripik. Ia sedang gabut dan bosan dikelas. Melihat ada empat orang yang ia kenal sedang bersemedi ditaman sekolah, ia pun menghampiri ke empatnya.

"Ini minumannya, bang." Chifuyu juga menyusul atasannya tersebut sembari membawa sebotol air mineral. Baji mengambil botol itu dan menaruhnya di dekat kaki.

"Jangan ganggu kami, kami sedang bersemedi!" -Emma.
"Silahkan bersemedi, kami tidak ganggu kok." - Baji.

KRIUKK... KRIUKK.....

"Kau pikir suara kunyahan mu itu tidak mengganggu kami, hah?!" Senju bangkit berdiri.

"Hei bang Baji, Chifuyu!" Takemichi datang dengan membawa lebih banyak snack ditangannya.

"Halo!" Balas Chifuyu antusias.

"ARGGHHH!!! KALIAN YANG INGIN MENYEMBUHKAN MENTAL KENAPA MALAH AKU YANG EMOSI?!!" Teriak Senju kesal kepada ketiga temannya itu.

"Eh, kenapa kau malah memarahi kami?" Rei menaikkan sebelah alisnya.

"Hah? Menyembuhkan mental? Karena apa?" Tanya Baji.

"Mereka ingin melupakan kejadian 3 Agustus kemarin. Tapi kalian malah datang mengganggu!" - Senju.

"Lho, kami yang bertarung kenapa malah kalian yang kena mental?"

"Kalian ini... Jangan ikut campur!!" Bentak Senju.

"Kenapa kau marah terus sih?" Tanya Hinata pada Senju.

"Hm.. Tidak ada apa-apa." Jawab Senju yang masih menunjukkan wajah kesal.

"PMS ya?" Tebak Chifuyu.

"Tuh Tahu." Senju membuang muka. Semua orang jadi paham mengapa Senju lebih emosian akhir-akhir ini.

"Rei!" Panggil seseorang dari arah gedung sekolah. Orang itu berlari menghampiri mereka. "Rei, ibu dengar kamu pandai nge-dance ya, jadi ibu mau kamu dengan beberapa temanmu untuk tampil di acara sekolah Minggu depan ya."

Semua orang kaget. "A-Apa bu? Minggu depan." Rei tidak percaya. Dari mana beliau tahu Rei pandai dance?

"Ya betul. Minggu depan ada acara ramah tamah dengan anak sekolah lain. Anak kelas tari ibu sedang melakukan lomba di luar kota. Jadi ibu mau kamu dengan..." Guru itu menoleh ke arah tiga teman cewek Rei. "Dia.. dia.. dan dia.. untuk ikut dance ya."

"Loh, Bu. Saya tidak pandai nge-dance." Senju menyangkal.

"Ibu mohon sekali pada kalian untuk menyelamatkan kegiatan kita Minggu depan. Terserah kalian mau dance apa. Yang penting kalian udah tampil memeriahkan acara Minggu depan."

"Ehh??-" Hinata dan Emma kaget dengan permintaan dadakan ini. Karena sang guru itu sudah bermohon kepada mereka, maka mereka berempat tidak bisa menolak.

IMPOSTOR (END) - Another Story From Tokyo ManjiWhere stories live. Discover now