14. ƒιяѕт вℓσσ∂🩸

68 13 0
                                    

Kabarnya, Moebius melakukan penyerangan duluan dengan menjadikan Draken sebagai target utama. Mereka berhasil menyerang Draken dengan menurunkan 20 orang untuk menghajarnya. Namun, Draken masih mampu melawan mereka semua walaupun dengan kepala yang sudah di pukul menggunakan tongkat baseball. Itu berita yang Mikey tangkap dari si penelfon tadi.

Mikey membawa laju motornya menerjang hujan deras malam itu menuju lokasi yang menjadi tempat penyerangan Draken. Mikey juga sudah mempersiapkan pasukan Touman untuk melaksanakan tawuran malam ini. Lokasi tawuran tidak dilaksanakan sesuai yang direncanakan, melainkan disebuah parkiran motor lain. Mikey merasa bahwa Moebius sengaja melakukan pengalihan ini untuk melemahkan Touman.

Sesampainya di lokasi, Mikey menjadi pusat perhatian para anggota Moebius. Disana juga ada Takemichi, Mitsuya juga Draken yang sedang duduk mengistirahatkan diri. Mikey menatap seluruh musuhnya dengan gemas.

Awalnya, para anggota Moebius itu ragu untuk menyerang karena ada Mikey yang tak terkalahkan dihadapan mereka. Tak lama kemudian muncullah seseorang bertubuh kurus tinggi dengan tato tulisan "dosa" ditangan kiri, dan tato "hukuman" ditangan kanannya sambil memegang rokok. Mikey tidak kenal siapa orang itu.

"Membosankan sekali." Ucapnya.

"Siapa kau?" Tanya Mikey.

"Aku adalah pemimpin sementara geng Moebius.. Hanma." Setelah mengucapkan ini, Mikey menendang Hanma menggunakan tendangan nuklirnya. Namun sial, Mikey gagal menendang orang itu. Tak disangka Shuji Hanma mampu menahan tendangan nuklir Mikey yang sering menjatuhkan banyak lawan. Semua orang terkejut melihat itu, termasuk Mikey sendiri.

"Jangan terburu-buru Mikey. Aku hanya ingin menghancurkan Touman. Karena sulit maka aku mencoba untuk menyerang salah satu bawahanmu terlebih dahulu. Hehe.." Jelas Hanma. Tak lama kemudian datang banyak anggota Moebius lain dibelakangnya.

"100 anggota Moebius melawan 4 orang Touman!!" Teriak Hanma sambil merentangkan kedua tangan. "Jangan ragu untuk bergerak seperti sebelumnya, karena aku tidak selembek Osanai!" Ucapnya sambil mengancam.

"Kalian semua akan ku bantai!" Hanma kembali menoleh pada empat orang Touman.

Tak lama kemudian, terdengar suara motor yang begitu ramai dan berisik. Itu adalah para anggota Touman yang baru sampai di lokasi. Mereka semua berdiri dibelakang Mikey, bersiap untuk melawan Moebius.

"Seluruh pasukan Geng Tokyo Manji sudah siap, dasar bodoh!" Ucap Baji yang dapat didengar semua orang.

"Tawuran dihari festival membuat darah bergelora ya, Mikey?!" Draken yang tadinya melemah, kini menunjukkan semangat yang menggebu-gebu.

Mikey terkekeh. "Benar juga, Kenchin."

"Bang Draken, jangan!" Takemichi kawatir pada temannya itu. Tapi Draken sendiri tidak mendengarkannya.

"AYO MULAI!!!!" Teriak Mikey sambil berlari. Semua orang maju untuk memulai tawuran. Hanma hanya diam menyeringai, ia membiarkan pasukkannya menyerang lebih dahulu.

Tak lama kemudian, datanglah seseorang berhoodie hitam dari belakang Hanma dan kemudian berdiri tepat disebelahnya.

"Buktikanlah kehebatanmu itu, maka aku akan membayarmu 3 kali lipat." Ucap Hanma enteng akibat terlalu senang. Tapi, mendapatkan duit haram untuk membayar orang tadi tidaklah sulit bagi Hanma.

Bocah itu tidak dapat menghindar dari tanggung jawabnya. Ia berjalan kearah lain, menghantam hujan deras yang meliputi tawuran 2 geng disitu.

Tawuran terjadi begitu pelik. Takemichi yang tidak bisa berkelahi memilih untuk melindungi Draken. Tapi masalahnya, ia tidak bisa menemukan keberadaan Draken karena laki-laki itu ikut berlari saat tawuran dimulai. Ia tidak menyerah mencari walaupun nyaris di beri bogem mentah.

Beberapa menit ia mencari, namun tak kunjung ketemu. Takemichi mulai khawatir kalau-kalau Draken tumbang akibat kehabisan tenaga.

BUGGH...

Takemichi menyenggol seseorang. Dengan cepat ia menoleh kearah orang itu. Mata Takemichi menatap iris kuning mengkilat akibat cahaya lampu, milik seseorang berpakaian serba hitam serta masker hitam. Orang itu hanya menatap tenang iris biru Takemichi.

"Eh- itu kan...?" Takemichi teringat sesuatu. Tanpa sengaja Takemichi melihat kearah tangan orang tadi, ada sebuah pisau berlumuran darah.

"Hah?!!" Takemichi syok. Segera Takemichi melempar pandangan kesana dan kemari mencari sosok yang baru saja tertusuk. Ia harap gerangan itu bukan Draken.

Kaget bukan main, orang yang ditusuk oleh laki-laki misterius itu memang Draken. Kini, wakil presiden Touman sedang terbaring lemah di atas semen.

"BANG DRAKEN!!!!!!" Teriak Takemichi keras sekali sampai-sampai membuat Mikey kehilangan fokus bertarung.

Mikey sedang melawan Hanma saat ini. Melihat Mikey yang teralihkan, Hanma mengambil kesempatan dengan menyerang Mikey dari belakang. Untuk sejenak Mikey menerima banyak pukulan dan tendangan dari Hanma. Tak lama kemudian ia berhasil menyeimbangi Hanma lagi.

Takemichi sudah mendapati Draken yang sedang sekarat. "Bang Draken! Bertahanlah!" Ucap Takemichi yang tidak direspon sama sekali oleh Draken. Pria berambut kuning pekat itu semakin khawatir.

"Takemicchi!!!" Teriak Mikey dari tengah sana. Empunya nama langsung menoleh.

"Tolong urus Kenchin!!!!" Pinta Mikey yang masih melawan Hanma. Pria kurus itu benar-benar seperti zombie mutan yang mustahil untuk tumbang.

Maka, Takemichi pun segera memutar otaknya untuk menyelamatkan Draken. Ia memilih untuk mengendong Draken dibelakang dan membawanya ke rumah sakit. Tidak peduli seberapa besar dan berat badan Draken, itu tidak membuat tekad Takemichi melemah.

"Takemichi?!" Teriak Mitsuya yang berlari kearahnya. 

"Bang Draken sedang sekarat, tolong bantu aku buka jalan untuk keluar dari wilayah ini!" Pinta Takemichi yang kemudian di setujui oleh Mitsuya. Laki-laki berambut perak itu langsung membuka jalan, menahan semua anggota Moebius yang hendak menyerang.

"Bang Mitsuya! Aku harus mengatakan ini!" Ucap Takemichi yang sudah menggendong Draken dipundaknya.

"Cepat katakan!" ujar Mitsuya yang baru saja memukul mundur satu orang musuh.

"Kalau kau melihat seseorang berhoodie atau berpakaian serba hitam dan memiliki mata kuning menyala, tangkap dia! Dia lah penyebab bang Draken sekarat!"

"Ok." Angguk Mitsuya sesaat setelah berpikir sejenak.

Mereka sudah keluar dari wilayah tawuran. Kini tinggal Takemichi seorang yang harus mengurus Draken. "Bertahanlah! Kita sedang berada diperjalanan menuju rumah sakit." Takemichi menguatkan Draken.

Sedangkan disisi lain, Mitsuya masih memikirkan tentang perkataan Takemichi soal 'seseorang berhoodie hitam.'

Sembari melawan para anggota Moebius, ia memperhatikan keselilingnya mencari keberadaan dari orang pakaian serba hitam itu.

"Kurasa orang itu sudah kabur. Sulit untuk mencarinya dalam keadaan seperti ini." Gumam Mitsuya sambil menghajar lawan.

..

"Apa yang telah aku lakukan?" Gumam seseorang pada dirinya sendiri disebuah jalan sempit antara perumahan-perumahan orang.

"Demi uang aku membunuh seseorang?" Lanjutnya lagi.

Itu adalah Rider. Bocah itu merasa bersalah karena sudah menusuk wakil presiden Touman.

Ia kembali terdiam, otaknya terus berputar. Ia memandang kearah langit sejenak sebelum menghembuskan nafas dengan kasar.

'Aku harus pergi sekarang!' batin Rider yang lalu pergi entah kemana.

IMPOSTOR (END) - Another Story From Tokyo ManjiWhere stories live. Discover now