9. тαк ℓємαн

86 12 0
                                    

⚠ Spoiler Alert ⚠



"Hei.. kalian membicarakan Moebius ya?!" ucap seorang berseragam merah masuk ke dalam gudang.

Semua mata menoleh pada pria yang sedikit asing didepan sana. Mata Rei terbelalak. Pria itu masuk sendirian dengan tangan yang menyisir rambut, dan bibir yang menautkan puntung rokok. 

"Sok tampan." Ketus Rei. Mikey cekikikan mendengarnya.

"Si keparat... Osanai?!"  ucap Pachin dengan wajah penuh emosi.

"Ku dengar kalian ingin menyerang Moebius ya?" Kata Osanai sembari memangil bawahannya dengan jentikan jari. Lalu berdirilah puluhan orang berseragam putih dibelakang Osanai. Mereka memiliki tubuh segede gaban, bahkan sebagian dari mereka membawa balok kayu ditangan. Sungguh mustahil bisa kabur dari orang-orang ini.

 "Jadi kami, Moebius, ingin menyerang kalian terlebih dahulu." Jelas Osanai yang ternyata belum menyelesaikan ucapannya tadi. Para bawahannya terus meledek Rei dan kawan-kawan sebagai bocah SMP yang kecil dan belagu.

Mikey berdiri dan maju menghadapi Osanai. "Kau memang bajingan seperti yang aku bayangkan, Osanai." Ucap cowok blonde itu. Takemichi berlari mendekati Mikey dan Osanai untuk memperhatikan dari dekat. Takemichi seperti mengetahui sesuatu, namun Rei bisa melihat itu lewat ekspresinya.

"Apa? Tidak kedengaran dasar cebol!" Ejek Osanai yang membungkuk ditambah gelakan dari bawahannya. Tak lama, pria besar itu menoleh Takemichi yang nampak bengong-bengong sendiri.

"Hei, apa yang kau lihat? Hah?" Tanya Osanai yang membuat Takemichi terbata-bata.

"Eh-Ti-Tidak ada.." 

Tanpa diduga, Osanai meninju Takemichi berkali-kali hingga babak belur. Melihat temannya ditinju, Pachin bergerak menahan Osanai dan menantangnya untuk duel. 

"Apa?!" Rei ragu. 

"Tidak usah takut, Rei. Pachin termasuk petarung tangguh di Touman. Dia pasti bisa mengalahkan Osanai!" Pehyan yakin sahabatnya mampu melawan manusia tak beradab satu itu.

Dimulai lah pertarungan satu lawan satu antara Osanai, pemimpin Moebius melawan Pachin, Ketua Divisi 3 Touman. Ternyata perjuangan Pachin tidak sesuai harapan. Pertahanannya melemah sebab orang yang ia tantang tidak sebanding dengan dirinya.


"Manjiro!" Rei berlari mendekati Mikey sang Presiden.

"Kenapa kau tidak bertindak?" Tanya Rei.

"Kenapa kau kejam sekali, Mikey? Kau tidak lihat kalau Pachin nyaris tak sadarkan diri?" Lanjut Takemichi yang juga merasakan sakit dibadannya.

"Dia masih belum menyerah." Ucap Mikey pada Rei dan Takemichi yang yakin Pachin akan menang. Takemichi dan Rei saling bertatapan seolah bertelepati. Pehyan yang melihat sahabatnya dihajar pun menjadi takut.

Pachin semakin melemah, darah keluar dari hidung dan mulutnya. Tubuhnya tak kuasa mengangkat semua beban dan rasa sakit itu. Ia pun roboh ke dalam pelukan Mikey.

"Maaf.. Mikey.. Aku lemah sekali, ya..?" Bisiknya.

"Kau masih belum kalah Pachin!" Mikey menyemangati sahabatnya. Tentu saja mendengarkan perkataan ini, para anggota Moebius tertawa terbahak-bahak. Mereka anggap ucapan Mikey hanya lelucon belaka.

Dengan sabar, Mikey membaringkan Pachin diatas tanah, lalu ia mendekati Osanai. Draken yang tahu bagaimana Mikey-hanya diam memperhatikan.

"Mau duel Mikey?" Tanya Osanai sambil menyeruput kembali rokoknya. Rei khawatir jika Mikey akan dihajar juga nantinya. Ia berusaha mencegah, namun tangannya ditahan oleh Draken.
"Lihat saja!" Tegas pria bertato naga tersebut. Rei pun pasrah dan mengikuti alur.

IMPOSTOR (END) - Another Story From Tokyo ManjiWhere stories live. Discover now