24. 𝙿𝚎𝚛𝚏𝚎𝚌𝚝🎵

33 7 0
                                    

"Malam ini mau ikut tidak?" Mikey berjalan keluar gedung sekolah bersama Rei.

"Kemana?"
"Aku bersama yang lain mau nongkrong aja. Kau bisa mengajak Hina kalau dia mau."

"Apa kau juga mengajak Emma?"
"Tidak. Nanti kalian malah bergosip."
"Kau pikir kami berdua Hina tidak bisa bergosip?" Rei menyilang tangan didepan dada.

Mikey balas menyeringai. "Hm.. Ok. Aku akan mengajak Emma juga kala dia mau."

"Pasti mau. Kalau dia ikut, kami berdua Hina akan ikut."

...

Malamnya.

Satu circle itu datang, kecuali Mutho (kapten divisi 5) karena ia malas membawa mobil. Ya, orang ini berbeda dari petinggi yang lainnya, ia justru selalu membawa mobil untuk pergi kemana pun. Smiley yang tahu petinggi disitu tidak lengkap hanya bisa mengomel karena dianggap tidak kompak.

Lalu datanglah Mikey bersama Rei. Disana semua nya sudah datang, termasuk Hinata, Emma dan juga Senju.

"Yo, apa agenda kita malam ini?" Tanya Kazutora.

"Ngumpul gabut." - Draken.
"Ya, kita hanya bermain-main saja disini. Kapan lagi para petinggi berkumpul seperti ini." - Mikey.
"Sayangnya kapten divisi 5 tidak datang Mikey, Mutho malas untuk pergi kemari." Smiley masih mengomel.

"Tidak apa-apa. Biarkan saja." Mikey menenangkannya.

Awalnya Rei menghampiri ketiga bestie ceweknya, mereka berbasa basi sebentar. Setelah melihat Chifuyu membawa suatu hal yang membuatnya tertarik, Rei pun menghampiri Chifuyu tanpa ragu.

"Astaga?! Apakah ini adalah gitar yang ada diruang musik saat itu?"

"Oh? Ku rasa iya. Pantas saja senar gitarnya sudah baikkan saat itu." Chifuyu membenarkan dugaan Rei.

"Boleh aku pinjam? Rasanya tanganku rindu untuk memainkan ini." Rei terlalu exited.

"Kau juga jago main gitar?!" Tanya Hakkai.

"Hanya bisa. Bukan berarti aku ahlinya." Balas Rei sambil menerima gitar itu.

"Pinjam dulu ya, Puy!" Rei membawa gitar itu jauh-jauh menuju lapangan basket sebelah yang sepi tanpa seorang pun disana, hanya ada lampu yang menyinari lapangan itu.

"Nanti kami ganggu kau bermain gitar disana ya!" Teriak baji saat Rei masih tidak terlalu jauh.

"Jangan dong!" Balas Rei yang sudah menjauh.

"Ayo kita ke tempat Rei saja." Ajak Senju yang sudah bosan duduk ditempat itu.

Disana, Rei sedang memperbaiki senar gitar yang kembali sumbang. Nampaknya, Chifuyu baru belajar main gitar, makanya senar itu sering berada di posisi yang tidak benar.

Terakhir kali ia sering bermain gitar adalah tiga tahun yang lalu, saat ibu Rei masih ada didunia ini. Setelah ibunya meninggal, ayah Rei menghancurkan gitar kesayangan Rei karena ia risih mendengar suara alunan musik. Padahal, dirinya lah yang mengajarkan semua teknik bermain gitar pada Rei.

Ia menguasai begitu banyak kunci dan teknik bermain. Namun, karena sudah 3 tahun berlalu, jarinya sudah kaku dalam bermain beberapa teknik walau ia ingat cara bermainnya.

Sekarang, ia memainkan salah satu intro dari lagu yang terkenal diseluruh dunia. Dimulai dari kunci C.

Hinata, Emma dan Senju yang tahu Rei sedang fokus bermain memilih untuk duduk sedikit jauh agar tidak mengganggu Rei.

Setelah selesai melantunkan intro itu, Rei membuka mulutnya.

"I found a love..
For me...
Oh darling, just dive right in..
And follow my lead..."

Ya, Rei menyanyikan lagu Perfect dari Ed Sheeran.

Ternyata suara Rei dapat didengar oleh para petinggi Touman yang padahal lumayan jauh dari tempat Rei berada. Mereka pun tertarik untuk mendengar nyanyian dari Rei.

"Ada yang konser gratis nih." Ucap Mitsuya. Dengan cepat mereka berdiri dan berjalan menuju sumber suara. Saat sudah sampai ditempat, Hina dan Emma menoleh melihat kedatangan para petinggi Touman. Namun mereka tetap diam.

Mikey menyuruh teman-temannya untuk tetap diam, seakan-akan mereka tidak berada ditempat itu. Tentu saja, Rei tidak tahu akan hal ini.

"Well, I found a boy..
Beautiful and sweet...
Oh, I never knew you are the someone..
Waiting for me..."

Rei terus bernyanyi dengan suaranya yang indah. Membuat semua orang hanyut dalam suaranya.

Beberapa dari mereka yang memiliki pujaan hati terus membayang-bayangi wajah orang yang mereka sukai dibenak mereka. Sisanya yang jomblo sejati hanya bisa ikut lipsing dan melambai-lambaikan tangan karena menikmati suara Rei.

Kini Draken yang hanyut dalam lagu berdiri disebelah Emma. Walaupun gadis itu tidak tahu bahwa laki-laki yang juga ia sukai sedang berdiri disebelahnya.

Draken terus menatap Emma, memuji kecantikan gadis itu dari dalam hatinya. Begitu terpesonanya ia pada insan yang ia sangka akan menjadi masa depannya.

Menyadari bahwa lagu akan menuju reff terakhir, Takemichi menarik tangan Hinata dan mengajaknya berlari ke tengah lapangan.

"Teruslah bermain!" Pinta Takemichi dipertengahan instrumental.

Dengan cepat Rei menaikkan oktaf menuju kunci A karena tahu apa yang ingin Takemichi lakukan bersama Hinata. Yaitu berdansa.

Rei menghantam munci B minor. Sambil membayangkan bahwa ia lah yang sedang berdansa bersama Mikey ditengah lapangan itu.

"Baby, I'm dancing in the dark..
with you between my arms...
Barefoot on the grass..
listening to our favorite song...
I have faith in what I see..
Now I know I have met an angel in person..
And you look perfect..
I don't deserve this..
You look perfect tonight..."

Rei menutup akhir lagu menggunakan kemampuan fingerstyle nya yang sedikit kaku, namun tetap bagus.

Permainan selesai.

Semua orang bertepuk tangan dengan keras. Itu membuat Rei terkejut bukan main, ia tidak menyangka semua teman-temannya sedari tadi menonton ia bernyanyi.

"As-ta- ga!" Wajah Rei semerah apel. Ia tidak menyangka bahwa ia akan bernyanyi didepan orang sebanyak itu.

Saat Rei menoleh kearah kanan-nya, ternyata Mikey sedari tadi duduk disebelahnya. Terus memandangi Rei bernyanyi.

"Ma- Manjiro!" Jantung Rei berdebar lebih kencang seakan-akan baru selesai berlari puluhan kilo meter jauhnya.

Entah bagaimana bisa, hatinya begitu lancang mengatakan, 'Manjiro, Aku Mencintaimu.'

Mikey semakin meruncingkan senyumannya sebab begitu larut dalam tatapan Rei. Tidak ada yang mereka katakan, seolah batin mereka yang saling berdebat.

Rei menggeleng kepala ketika menyadari bahwa ia terlalu lama menatap Mikey.

"Kenapa kalian tidak bilang kalau kalian datang?!" Rei beralih pada teman-temannya.

"Kalau kami bilang, nanti kau berhenti bernyanyi." Jawab Draken.

"Ih! Kan aku jadi malu! Rasanya ingin berubah menjadi tumbuh-tumbuhan saja!"
Gumam Rei sambil menutup wajahnya, ia salting.

"Rei! Nyanyi lagi dong!" Emma merangkul sahabatnya itu.

Butuh waktu untuk Rei mengiyakan permintaan itu. Namun, akhirnya ia luluh.

Mereka semua bernyanyi bersama lagu-lagu yang mereka semua tahu. Bahkan Baji bersama Chifuyu dan Kazutora malah berlagak menjadi penyanyi hebat didepan teman-temannya. Pahchin dan Smiley menjadi akang gendang.

Absurd namun menyenangkan.

IMPOSTOR (END) - Another Story From Tokyo ManjiWhere stories live. Discover now