𝐒𝐞𝐦𝐩𝐢𝐭𝐞𝐫𝐧𝐚𝐥

44 4 0
                                    

Bumi, planet ini sudah berumur miliaran tahun. Bentuknya yang selalu berubah-ubah, tetapi karena lewat kemajuan teknologi dan juga kemajuan pengetahuan akan perlunya menjaga ekosistem alam tetap terjaga, maka permukaan bumi yang selalu di prediksi akan gersang dan hancur dalam kurun waktu 50 tahun belakangan telah mematahkan asumsi ini bagaikan sebuah mitos. Bumi akan selalu subur jika berada ditangan manusia-manusia yang bijak.

50 tahun kemudian, Miya Rei kini sudah memiliki banyak keriput di wajahnya. Ototnya yang dulu bersinar dibawah bulan kini sudah berubah bentuk.

Disebelahnya, sang pendamping hidup sedang duduk sambil menyeruput susu hangat buatan Akane, cucunya, anak sulung dari Sano Reina.

Mereka duduk di balkon rumah seperti biasanya kedua pasangan ini menghabiskan waktu.

"Apa yang kau pikirkan, Miya?" Tanya Sano Manjiro kepada istrinya.

"Hanya mengenang masa-masa yang pernah ku lalui."

"Tentang pertemuan kita?"

"Kurasa.. Semuanya. Dari awal aku menjadi seorang gadis yang nakal, aku yang pernah berjuang melawan sakitnya di siksa ayah sendiri, menjadi mata-mata, bertemu kau dan semua anggota geng mu, aku menjadi agen rahasia, berkeluarga hingga sampai saat ini aku menua bersamamu. Semuanya berputar bagaikan kaset rusak. Beberapa hilang dari ingatanku."

Mikey meraih tangan Rei lalu menggenggamnya hangat. "Aku mengerti. Waktu terus berjalan hingga pada akhirnya Orang-orang yang pernah menjadi bagian di hidup kita berakhir pergi meninggalkan kita sejauh mungkin. Bahkan kita sendiri berakhir tidak di dunia ini lagi."

Rei menatap pria tua disebelahnya. Ia semakin mencintai lelaki ini seiring berjalannya waktu.

Begitu pula dengan Mikey, setiap kali menatap sang istri, ketulusan hati dan kebaikan Rei selalu membuat dirinya tampak cantik walaupun fisik tidak menunjukkan bahwa ia bertahan untuk awet tetap muda. Rambut beruban nya yang diikat rapi menambah kesan tersendiri bagi sang suami.

"Kita sudah bersama sejauh ini. Kita memang tidak kekal, namun cinta kita abadi." Rei kembali menatap cakrawala berwarna jingga di ufuk barat.

"Dan semua kenangan kita telah terlukis di sudut bumi ini. Itu pun akan menjadi sesuatu yang abadi."

IMPOSTOR (END) - Another Story From Tokyo ManjiWhere stories live. Discover now