13. at sixes and sevens

508 72 64
                                    

Iyaa iyaa hari ini double update... Tapi jangan lupa vote dua-duanya dan komen yaa ʘ‿ʘ♡

· · • • • 𓏸 • • • · ·

Bugh—

Maurielle berjalan lemas lalu menabrakkan tubuhnya pada Yoongi, tangannya melingkar di pinggang pria itu sebelum menaruh kepalanya bersandar di punggung. Daripada lama menunggu kekasihnya kembali padahal cuma pamit kepada teman-temannya, Elle hampiri saja dia yang sudah berdiri. "Ayo pulang, Yoon," cicitnya, menghela nafas lelah.

Sementara Yoongi baru tersadar lagi dari lamunan singkat akibat keterkejutannya barusan. "Hn," gumamnya, lalu menggenggam erat tangan wanitanya itu. Kepalanya kembali menoleh pada teman-temannya untuk benar-benar berpamitan pulang. "Aku pergi," katanya. Yang lain mengangguk melambaikan tangan.

Namun, kakinya baru selangkah melewati pria bernama Park Jimin itu sebelum ia bisa mendengarnya bicara dengan suara yang sengaja dikeraskan, "aku disini tinggal bersama kakak perempuanku."

Tidak ada yang tanya. Yoongi tahu Jimin bicara dengannya tanpa ada yang sadar.

"Yoon, kenapa?" Elle buru-buru bertanya lagi dengan kernyitan di dahinya tatkala pria itu berhenti lagi.

Yoongi melempar senyum lalu menggeleng kecil dan melanjutkan langkahnya pergi dari rumah Jungkook menarik tangan Elle dengan perasaan tak karuan.

Sementara Jimin tersenyum dengan lebar selesai menyapa semuanya sekaligus berkenalan. "Yang tadi juga anggota tim Darren?" tanyanya, menunjuk tempat Yoongi dan Elle barusan pergi.

"Ah, iya, Min Yoongi, dia berada di tim mata-mata bersamaku," balas Hoseok sambil mengambil rokok lalu menyalakan pemantik. Dia menghembuskan nafas dan asap mengepul keluar sebelum menambahkan bicaranya lagi, "Satunya Maurielle, dia anak perempuan Darren. Kekasih Yoongi."

"Lebih baik jangan dekat-dekat apalagi sampai mencari masalah," peringat Seokjin, ia memberikan gelas kosong, menyuruh Jimin bergabung dengan mereka.

Taehyung dan Namjoon cuma mengangguk-angguk setuju.

Jimin mengedikkan bahu dan menaikkan alisnya tersenyum saja. "Oke."

~❉~

Yoongi yang membawa Porsche Elle malam ini sejak wanita itu mengadu kelelahan tak kuat menyetir. Sepanjang jalan diam, ribut dengan pikirannya sendiri. Dia memikirkan banyak hal tentang Jimin: (1) Pertemuan mereka di Las Vegas, (2) dan jauh sebelum itu Seonwoong pernah memberitahu dirinya kalau Jimin sempat mendatanginya ke bar. "Jimin di Korea," waktu itu kata Seonwoong hyung, "dia bertanya macam-macam tentangmu pada Hyeon." Untuk apa? (3) Lebih parah, sekarang dia juga tinggal di San Jose. Apa alasan yang sebenarnya? Memang untuk bekerja dengan Darren saja atau ada alasan lain untuk sengaja mendekatinya? (4) Apalagi dia tidak datang sendirian, bersama—

"Yoon belokannya terlewat, tidak jadi menjemput Edna?"

Yoongi terkejut. Bangun lagi dari lamunan yang kini lumayan panjang dan mengganggu konsentrasi. "Ah, benar—" Dia ingin membelokkan mobil begitu saja, sebelum Elle menjerit di sampingnya.

"Yoon tidak bisa—"

Tiinnn!!

Yoongi menginjak remnya dalam.

"Your eyes blind or something?!"

"Menyetir dengan benar, bung!"

Tiinn!! Tinnn!! Tinn!

"Get off your fucking car!"

Nafas Elle terengah, klakson-klakson itu, sorotan lampu, dan kerasnya mobil berhenti tiba-tiba membuatnya tiba-tiba teringat kecelakaannya beberapa tahun lalu. Sementara Yoongi belum sadar wanitanya tak baik-baik saja, ia mengumpat, segera menginjak pedal gasnya dan pergi darisana.

Ellegirl - book 2 [M] ✔Where stories live. Discover now