39. vim and vigor

371 61 70
                                    

Dua hari kemudian. Ketujuhnya ditambah Soohyun sudah datang berkumpul semua di depan ring tempat duel. Soohyun duduk di samping Yoongi memberi semangat pada pria itu, ingatannya seperti melayang delapan—sembilan tahun lalu, ketika mereka selalu menghabiskan waktu untuk bersenang-senang seperti ini. Soohyun menyebut dirinya manajer, Yoongi petarungnya. Mereka menikmati kegiatan ini bersama, menang atau kalah, menghabiskan uangnya bersama-sama.

Soohyun bersandar memeluk Yoongi yang tak mengenakan atasannya, telanjang dada. Dia suka sekali melihat Yoongi di detik-detik sebelum melakukan duel, panas.

"Sudahkah aku mengatakan padamu kau sangat seksi dengan rambut tipis di wajahmu ini?" gumam Soohyun, mengusap pipi pria itu.

Yoongi tertawa mendengarnya. "Cocok denganku, kan? Aku tahu." Kemudian dia bicara lagi dengan teman-temannya yang lain, sementara membiarkan Soohyun masih memeluknya. "Jadi menurutmu aku harus sampai ronde dua saja atau tiga? Kalau rencanaku hari ini sampai dua, lalu aku akan menonton sampai akhir sampai melihat apakah rumor itu benar, kalau iya, aku sudah siap melihat triknya, jadi tiga tahun lagi aku bakalan kesini lagi dan memenangkannya."

Hoseok dan Jungkook menjadi seperti coachnya. Jungkook benar-benar bersemangat melihat pertandingan hari ini, ini adalah hal baru baginya—duel gang Partkinson—dan ia cukup menyesal untuk tidak ikut mendaftar. Dia akan ikut mendaftar tahun depan.

"Tapi tidakkah sia-sia kalau hyung sengaja kalah di ronde dua, maksudku, acara keren ini tiga tahun sekali," sahut Jungkook. Yang lain—Taehyung, Namjoon, Seokjin, dan Jimin—masih hanya mendengarkan. Mereka semua datang untuk menonton dan menyemangati Yoongi.

"Tapi lalu aku akan mati dan tidak bisa ikut duel tahun selanjutnya," jawab pria itu membuat yang lainnya tertawa terbahak-bahak

Namjoon akhirnya bicara, "Kalau begitu kenapa tidak nonton dulu? Hyung bukan untuk urutan pertama, kan? Lagian kita sudah tahu mana orang bayaran itu kemarin, sisanya petarung biasa yang mungkin lolos betulan sampai babak 3. Tidak mungkin saat hyung bertarung di ronde terakhir langsung bersama pria itu."

"Benar, katamu ingin bersenang-senang," tambah Seokjin.

Yoongi memikirkan beberapa ucapan teman-temannya dengan serius. Kalau dia bertanya pendapat Soohyun, jelas gadis itu tidak tahu apa-apa yang sedang mereka bicarakan, gadis itu tidak tahu kalau ada permainan curang di duel ini.

"Namjoon-a, pesertanya cuma delapan, di ronde ketiga pasti aku bakal berpasangan dengan pria itu," sahut Yoongi tertawa kesal.

"Cuma delapan?" tanya Namjoon, kemudian dia mundur lagi tak bicara.

"Eh he, pesertanya dua belas!" tukas Seokjin. "Itu bakal jadi semi ronde 3, dan ronde 3 nya baru bertarung dengan orang pilihan mereka."

"Benarkah?"

"Iya, finalnya ada tiga orang. Salah satunya pria itu. Nanti kalian bakal ditarung lagi terlebih dahulu dengan orang yang menang yang lain. Jadi sepertinya kalau kau sampai semi final itu kau bakal aman."

Yoongi mengangguk-angguk. "Ah, iya aku paham."

Kemudian akhirnya Soohyun menyuarakan kebingungannya setelah beberapa saat pura-pura mengerti apa yang sedang teman-teman Yoongi itu bicarakan. "Kenapa kau harus kalah di ronde dua?"

"Tidak apa."

Gadis itu mendengkus kesal. "Wah, kau benar-benar tidak menganggapku manajermu lagi ya?"

Ellegirl - book 2 [M] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang