🔞ᴷ》27. sick and tired

856 67 95
                                    

Yoongi menghabiskan beberapa hari liburnya di Las Vegas bersama teman-temannya. Namjoon, Hoseok, Jimin, dan Jungkook. Menghabiskan 2 di antara 5 harinya di kota itu berturut-turut tidak tidur di kasino. Yoongi menyadari keberuntungannya lagi buruk sekali, mulai dari kehilangan ribuan dolar karena vila yang ada di Bali bermasalah, sampai pada kekalahannya berulang kali di tempat perjudian itu. Untungnya Yoongi tak taruhan banyak, meskipun dia kalah main bakarat 1 kali, poker 4 kali, roulette 3 kali, blackjack 2 kali—bukan kerugian kecildia tidak gila sampai menghabiskan uangnya karena frustasi. Kemenangannya cuma berasal dari mesin judi.

Jungkook yang menang banyak dua malam itu melempar 1 keping koinnya kepada Yoongi membuat yang lainnya tertawa terbahak-bahak.

Moodnya sudah hilang. Dia duduk di balkon kamar hotelnya, merokok sambil minum, dan mengenakan earphone menyetel musik kencang-kencang. Dia merindukan Edna, sebenarnya. Yoongi cuma bilang terakhir sebelum pergi ke Las Vegas, kalau dia mau pergi sebentar dan akan cepat kembali bertemu.

Tiga batang Parliament sudah habis tanpa ia sadari ketika Jimin datang dan bergabung duduk di kursi sebelahnya hanya dengan bathrobe yang menutupi tubuh. Dia ikut merokok di samping Yoongi. Keduanya tidak membuka mulut, membiarkan sepi itu menyeruak di antaranya.

Jimin mulai membiarkan dirinya mencuri tatap pada Yoongi, mereka bersama-sama di Las Vegas beberapa hari tetapi pria itu jarang bicara dengannya, padahal begitu terlihat menyenangkan bersama Namjoon, Hoseok, dan Jungkook. Jimin diabaikan, tetapi dia tak keberatan. Keberadaannya disini saja sudah keajaiban, dia tak menyangka bakal diajak pergi bersama orang-orang ini.

Jimin berdeham satu kali, mematikan puntung rokoknya yang sudah sisa diujung.

"Saat kau menyapaku disini itu bukan suatu ketidaksengajaan, kan?"

Gerakan Jimin terhenti, Yoongi bicara padanya sebelum dia ingin bicara juga. Pria itu terkejut, menelan getir salivanya, lalu kepalanya menoleh kepada seseorang yang juga lagi menatapnya. Dia ingat ditatap sangsi begitu saat diam-diam mengikuti duel dan kalah dihajar hampir mampus, Yoongi mengumpatinya, Jimin cuma tertawa saja dia bilang coba-coba karena melihat pria itu mendapat banyak uang darisana. Kemudian berakhir dia ditraktir minuman di bar Seonwoong, sambil terus dinasihati semalaman dengan tatapan itu.

Jimin menggelengkan kepalanya. "Aku mengikutimu, hyung."

Yoongi begitu saja tertawa, kesal melingkupi perasaannya. Puntung rokoknya dihancurkan dalam asbak dengan kasar. Dia selalu ingin memukul Jimin setiap menghabiskan waktu untuk bicara berdua.

Kepalanya menoleh lagi pada bocah itu. "Apa yang kau inginkan waktu itu? Soohyun yang menyuruhmu?"

"Tidak, tidak," katanya. Jimin ingin sekali menjelaskan tetapi dia tidak tahu bagaimana harus membicarakannya. Memberitahu pria itu kalau yang dilakukan untuk memberi 'tanda' kedatangannya? "Soohyun tidak tahu aku di Las Vegas hari itu untuk bertemu denganmu."

Yoongi menaikkan alis. "Lalu?"

"...agar kau tahu kedatanganku? Agar kau tahu setidaknya bersiap-siap kalau Soohyun akan mencarimu—"

Srak!

Nafasnya tercekat. Yoongi menarik kerah bathrobenya kuat membawanya berdiri, mencengkeram dengan gigi bergemeletuk marah. Jimin memejamkan matanya takut, tangannya berusaha melindungi wajahnya sendiri.

"Hyung," cicitnya, dengan suara terbata-bata dia menambahkan, "a-aku tahu Seonwoong hyung akan bicara padamu ten-tentang surat DNA i-itu. Aku sengaja melakukannya. Ampun, hyung. Maafkan aku." Jimin masih menghalangi gerakan pria itu, dia juga masih menahan nafasnya.

Drop

Yoongi melepaskan cengkeramannya dari kerah Jimin. Menormalkan nafasnya yang terengah lalu kembali duduk di kursinya. Jimin juga dengan tubuh bergetar berpegangan di pagar balkon. Matanya mengintip ke dalam kamar hotel, untung saja tidak ada teman-temannya yang menotis ketegangan mereka disini.

Ellegirl - book 2 [M] ✔Where stories live. Discover now