🔞》19. call the shots

1K 74 111
                                    

Update 4 hari berturut-turut, terima kasih yang sudah baca, vote, dan komen, bahkan follow. Aku lagi di masa-masa down, bingung kenapa buat book 2 Ellegirl padahal bisa selesai di book 1 tapi di sisi lain aku pingin nulisnya ㅠㅠ I feel Ellegirl 2 get downgrade, takut buat pembaca bosann

Tapi tenang saja, buat yang udah terlanjur baca dan beneran penasaran, aku gabakal hit & run ㅋㅋ book 2 udah selesai ditulis juga sebenarnya, jadi tinggal publish publish sesuai jadwal ^^

Oh mungkin karena aku udah baca bolak-balik sampai hafal endingnya jadi aku bosen sama ceritaku sendiri dan merasakan ini haha ƪ(˘⌣˘)ʃ

Selamat membaca ♡

· · • • • 𓏸 • • • · ·

"Edna sudah pulih, hyung?" tanya Hoseok, sambil sesekali memalingkan wajahnya menatap Yoongi lalu kembali melihat jalanan. Mereka lagi mau pergi ke San Francisco hari ini untuk seperti biasa menyelesaikan tugas dari Simon. Ada beberapa artikel yang menulis berita jelek tentang Darren dan Pierson Group terkait peluncuran salah satu produk anak perusahaan lusa yang lalu, dan mereka diminta pergi mencari tahu tentang si penulis artikel itu.

Pria di sebelahnya yang lagi menatap keluar jendela menganggukkan kepala. "Hari ini boleh pulang," ucapnya.

"Ah, 4 hari, syukurlah," balas Hoseok. Dia meskipun cuma hari pertama mampir menengok ke rumah sakit, tetapi tak henti khawatir memikirkan bocah 2 tahun itu. "Kalau hyung sudah baik-baik saja?"

Pria itu cuma mengangguk. Hoseok bertanya karena sejak Darren memukulinya, dia tak mendapat libur penyembuhan sama sekali seperti biasa. Yoongi harus ikut dalam misi setelah keluar dari rumah sakit di hari yang sama dengan kondisi tubuhnya yang remuk. Taehyung pernah di tengah obrolan, dia tak sengaja memukul ringan perut Yoongi, tapi kemudian pria itu mengaduh mengerang kesakitan dan ketika Namjoon memaksanya membuka baju, penuh lebam biru tubuh pria itu-bahkan lebih parah dari kondisi wajahnya. Simon hanya bisa membantu dengan memberi keringanan selesai bertugas pukul 5 sore. Tetapi juga, diberi jatah pulang lebih cepat tak ia gunakan untuk bersama Edna atau Elle, melainkan pergi mengikuti Soohyun.

"Boleh aku bertanya yang lain?"

Yoongi mengedikkan bahu. "Tanya saja."

Hoseok terkikik kecil. "Aku takut hyung tidak mau aku ikut campur dengan masalahmu."

"Kalau kau jadi ikut pusing memikirkannya ya memang tidak perlu," balas pria itu terkekeh. "Siapa? Maurielle? Soohyun?"

"Jadi namanya Soohyun?"

Yoongi mengangguk-angguk. "Park Soohyun, kakaknya Park Jimin."

Seperti dugaan Yoongi, pria di sebelahnya ini tidak tahu menahu. Hoseok melebarkan matanya terkejut. "Park Jimin teman Jungkook?"

"Benar."

"Bagaimana bisa?"

Yoongi tertawa, mengangkat tangannya. "Apakah ada mantanmu yang seperti ini juga, Seok? Kenapa hidupku penuh drama sekali, ya?"

Hoseok ikut tertawa dan mengangguk-anggukkan kepala. "Namjoon pernah, sama dikejar-kejar juga, tapi bedanya Namjoon tidak punya seseorang yang hatinya harus dijaga. Hyung kan ada Maurielle dan Edna."

"Kau percaya aku sangat membencinya, kan, Seok? Selama ini kuceritakan padamu tentang dia," katanya, menjeda untuk menarik satu sudut bibirnya ke atas lalu menggelengkan kepalanya. "Tapi bayangkan kau mengenalnya. Dia manusia yang pernah bersamamu. Ini bukan seperti musuh-musuh Darren yang bisa kau singkirkan begitu saja."

Ellegirl - book 2 [M] ✔Where stories live. Discover now