52. save your breath

404 66 53
                                    

Selamat membacaa~ I literally already read this chapter thousand times... fighting~

· · • • • 𓏸 • • • · ·

Hari Minggu yang tenang di London. Suara nada tak beraturan yang keluar dari tuts-tuts hitam putih itu tak mengganggu dua wanita dewasa di dalam apartemen yang sama-sama lagi bersantai. Meskipun suaranya menyakiti telinga, tapi mereka malah kadang bisa tertawa.

"Is that twinkle-twinkle little star?" tanya Elle, menolehkan kepalanya ke belakang ke arah Edna yang baru saja menyelesaikan satu lagu abstraknya di piano. Piano pemberian Gabriel yang entah sudah ada dimana pria itu sekarang sejak Elle tak menerima kata maafnya lagi dan mengakhiri hubungan.

Edna menunjukkan manik abu-abu kebiruannya yang berbinar. "I know, right?! Amanda please record me I wanna let appa knows I can play banjjag banjjag jag-eun byeol¹!"

¹twinkle-twinkle little star

Elle begitu saja mengembalikan tolehan kepalanya lalu memutarkan bola mata membuat Amanda tertawa. Namun Amanda tetap menuruti pintanya, membuka ponsel lalu mulai merekam gadis mungil yang duduk di kursi piano besar.

"Amanda can you also sing the song? It's okay to sing it with English." Maurielle benar, Edna sangat aktif. Amanda mulai bernyanyi diiringi melodi piano yang makin tidak jelas itu.

Sementara dua lainnya sedang bersenang-senang, Elle pergi ke depan untuk membuka pintu setelah mendengar ada kotak paket yang dikirimkan untuknya. Dia menerima kotak besar itu, bertanya-tanya apa isinya kira-kira-sebenarnya, penasaran surat seperti apalagi yang diterimanya hari ini.

Dia kembali duduk di sofa sambil membuka paketnya yang lumayan lebih berat daripada kotak-kotak biasanya. Amanda sudah kembali duduk di sampingnya, selesai merekam Edna yang kini juga berdiri di samping Elle dengan senang melihat ada kotak hadiah lain.

"Itu hadiah dari Gielle lagi, mom?!" tanya Ed bersemangat. Dia tahu Elle suka mendapat hadiah macam-macam, Ed pernah mendapatkannya, kata mom dari kantor, dia tidak tahu kalau selama ini—seminggu sekaliYoongi yang mengirim. "Buka buka!"

Amanda selesai memberikan video permainan piano Edna sebelumnya pada Yoongi. Dia lalu ikut melihat sesi membuka kotak paket itu.

"Kira-kira apa isinya? Berat sekali," ucap Elle. Amanda segera membantunya yang kesusahan.

Mereka membuka bersama-sama sampai akhirnya kiriman itu berhasil dibelah dan isinya berhasil ditemukan. Ed melebarkan matanya, melihat kotak susu kemasan kesukaannya.

"Minuman!" seru Ed bertepuk tangan gembira.

"Oh, pasti Ed yang susu," ucap Amanda, menunjuk kotak berwarna putih yang memang incaran anak perempuan itu, karena selain susu, ada alkohol botol besar di sebelahnya.

Maurielle tertawa. Buru-buru memberikan balok panjang putih itu pada Ed dan melihat anak perempuannya berlarian di ruang tengah menggendong minumannya. Pergi lagi duduk di piano sambil memangku susu yang entah akan berakhir di perut atau di lantai: tumpah.

Elle dan Amanda segera melihat botol sampanye besar itu. Mata keduanya saling melirik, lalu kemudian pecah tertawa karena tahu apa yang bisa mereka lakukan dengan ini. "Wow, malam minggu merana kita," ucap Elle. Wanita itu kemudian mengambil suratnya yang terselip disana. "Aku sangat membencinya," katanya, menunjukkan surat itu kepada Amanda, tetapi kemudian tetap membuka dan membaca isinya. "Apalagi omong kosong yang dia tulis hari ini?" —seraya mengembangkan senyum lebarnya.

Amanda tertawa, menggelengkan kepala lalu ia pergi darisana untuk membereskan sobekan-sobekan kardus paket. Elle mulai membaca tulisan pria itu di secarik kertas yang ia temukan juga hari ini. Ternyata tiga rangkap hari ini. Surat paling banyak yang diterimanya selama ini.

Ellegirl - book 2 [M] ✔Where stories live. Discover now