🔞》33. wipe the floor with someone

841 66 77
                                    

Decided to publish bonus chapter karena I really love the comment section huhu ㅠㅠ jangan lupa tinggalkan vote dan komen lagi ahshsjsj I'm crying I do with you guys, mengumpati Yoongi, kasihan sama Elle-but I tried to make it seimbang juga, dua-duanya salah ㅠㅠ

Jangan langsung dibaca ya, biar kalian istirahat dulu cape kan pasti (个_个)

· · • • • 𓏸 • • • · ·

Yoongi menemani Seokjin minum yang sedang libur di The Devil Eden malam ini. Dia juga sekaligus menunggu Maddi karena mereka tidak bisa bertemu di hotel seperti sebelumnya setelah Edna memutuskan tinggal bersama Yoongi lagi. Edna masih di mansion, seperti biasa akan dia jemput nanti sepulang dari kelab malam. Kata Seokjin juga Hannah lagi izin menunggu kakaknya yang sakit di rumah sakit, jadi itu kenapa pagi tadi Maurielle yang mengantar Edna sendiri kepadanya.

Yoongi menceritakan tentang Maddi dan apa yang mereka lakukan di depan Maurielle dan Ed pagi tadi. Seokjin hanya menggelengkan kepala. Tangannya pergi menepuk bahu Yoongi sambil menghembus asap dari Nat Shermannya.

"Kau tahu bakal menyesal setelah ini, kan?" ucap pria itu.

Yoongi menarik satu sudut bibirnya. "Aku tahu." Dia bergerak mematikan rokoknya yang tinggal seujung di asbak. Meminta bartender menuangkan Balvenie lagi dan es batu di gelasnya yang kosong, lalu menyesap sedikit. "Kira-kira bakal secepat apa? Saat ini aku belum merasakan penyesalan apapun karena aku tidak melakukan ini pada Maurielle dengan sengaja, yang kulakukan benar-benar untuk bersenang-senang saja."

Seokjin menimbang. "Tidak akan lama," balasnya terkekeh. "Maurielle selalu punya cara membuatmu khawatir dan kau tidak bisa tidak mengkhawatirkannya."

Yoongi mengangkat alisnya, mengetukkan gelas di meja bar. "Tetapi bisa saja dia benar-benar meninggalkanku kali ini."

"Kau takut?" tanya Seokjin lagi, menaruh rokok elektriknya lalu menenggak vodka yang tinggal sedikit, selanjutnya meminta bartender mengisi gelasnya lagi dengan wiski yang sama dengan milik Yoongi.

"Mungkin aku bakal takut, tapi tidak sekarang," gumam pria itu, bahunya mengedik satu kali. "Kubilang aku belum merasakan apapun."

"Masih terasa menyenangkan bersama Maddi, ya, kan?"

Yoongi mengangguk penuh, setuju ribuan persen dengan pernyataan Seokjin. Dia belum menyiapkan apapun untuk penyesalan akan perbuatannya ini. Sudah dikatakan Yoongi sedang muak segalanya yang menyangkut tentang Maurielle.

"Tapi apakah kau pernah berpikir untuk mencintai Maddi?"

Alisnya menukik sebelum dia tertawa. "Aku tidak pernah membayangkan bisa jatuh cinta selain pada Maurielle."

"Kalau begitu pergilah saja bersama Soohyun?"

Yoongi tertawa kecil. "Apalagi dia. Tidak ada sedikitpun niat untuk kembali bersama. Dia lagi bersembunyi entah dimana setelah membuat Edna menangis lewat jebakan anaknya, Hikaru."

Seokjin tertawa terbahak-bahak. "Jadi berhasil lagi?"

"Iya, sial," umpat pria itu. "Tapi Elle tidak tahu, untungnya."

Seokjin kembali merokok, well, walaupun mengetahui informasi barusan, dia tidak tertarik membocorkannya pada siapapun. Jadi rahasia Yoongi selalu aman.

Mereka diam beberapa saat menikmati momennya sendiri-sendiri. The Devil Eden ramai seperti malam-malam biasanya, kursi bar juga penuh diisi saat ini. Seokjin dan Yoongi menyewa mahal karena tarifnya begitu saja melonjak. Sepertinya orang-orang lagi kacau sampai klub penuh sesak apalagi di dance floor sana. Tidak akan Yoongi kuat berada di tengah orang-orang gila itu.

Ellegirl - book 2 [M] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang